Gedungnya jadi Pengungsian, Rencana Pembukaan Sekolah jadi Buyar

- Selasa, 26 Januari 2021 | 13:37 WIB
NUMPANG TIDUR: Kelas di sebuah SD di Kelurahan Teluk Dalam disulap menjadi pengungsian korban banjir. | Foto: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
NUMPANG TIDUR: Kelas di sebuah SD di Kelurahan Teluk Dalam disulap menjadi pengungsian korban banjir. | Foto: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Banjir yang melanda Banjarmasin "sukses" membuyarkan rencana Pemko Banjarmasin untuk membuka sekolah di tengah pandemi.

Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, rencana itu harus ditunda karena pemko masih fokus menangani bencana.

"Pembelajaran tatap muka (PTM) ditunda sampai keadaan benar-benar memungkinkan," kata Totok (25/1).

Diceritakannya, banyak gedung sekolah yang ikut terendam. Yang masih kering, diubah menjadi tempat penampungan pengungsi.

Mengutip data Disdik, ada 119 gedung PAUD dan TK yang terdampak banjir. Lalu 146 gedung SD, ditambah 24 gedung SMP. "Dari PAUD dampai SMP, semuanya terdampak," tegasnya.

Awalnya, PTM akan dimulai pada awal Januari tadi. Tapi ditunda wali kota, menyusul pemberlakuan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat).

Apalagi saat kasus COVID-19 melonjak, pusat mengambil alih wewenang PTM dari tangan kepala daerah.

Disdik kemudian berharap, begitu PPKM berakhir (sejak 25 Januari atau kemarin), maka PTM bisa kembali diseriusi.

Masalahnya, PPKM belum rampung, banjir keburu melanda. Sampai wali kota menetapkan status tanggap darurat bencana.

PTM dirancang dengan protokol ketat. Siswa masuk sekolah bergiliran agar ruang kelas tak penuh. Jam belajar juga dibatasi. Dan PTM tidak berlaku untuk zona merah. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X