Lubang Tambang Batubara Longsor, 10 Orang Masih Terjebak

- Selasa, 26 Januari 2021 | 14:18 WIB
EVAKUASI: Aparat saat bergerak menuju eks lokasi tambang batubara di Kecamatan Mantewe, Desa Mentawakan Mulia. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
EVAKUASI: Aparat saat bergerak menuju eks lokasi tambang batubara di Kecamatan Mantewe, Desa Mentawakan Mulia. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

KOTABARU - Sepuluh orang terjebak saat eks lokasi tambang batubara di Kecamatan Mantewe, Desa Mentawakan Mulia, longsor karena air Minggu (24/1) pagi tadi.

Minggu sore itu, saat sedang asyiknya menambang batubara sisa-sisa, tetes air masuk dari atas ke dalam terowongan. Ketika itu hujan ringan sedang turun. Pekerja tambang mulai menambal kebocoran.

Namun hujan terus terus. Tidak ada tanda berhenti. Air di lubang tambang mulai meninggi. Dan akhirnya mulai menutup sebagian mulut terowongan di sisi depan. Lima pekerja yang kebetulan mengetahui bahaya segera berlari ke luar, sembari meneriaki rekannya di dalam.

Ketika lima pekerja itu sampai depan mulut terowongan mereka melihat mara bahaya. Lubang hampir semua tertutup. Mereka berlari cepat, menerjang lubang. Sembari meminta yang di dalam segera ke luar.

-

Selamatlah lima orang ini. Tidak lama kemudian terdengar suara longsor. Pintu terowongan depan tertutup sudah. Yang selamat pun segera mencari pertolongan. Warga dan petugas pemerintah segera berdatangan ke lokasi. Tapi lubang tambang sudah hampir penuh oleh air dan lumpur.

Dandim 1022 Letkol Inf CPn Rahmat Trianto bergegas ke lokasi. Sopirnya baru, kagok masuk hutan. "Saya ganti langsung. Saya nyetir sendiri," ujarnya.

Pukul 22.00 dia sampai ke lokasi. Tambang itu berada sekitar empat kilometer dari jalan poros. Tidak terlihat dari luar, karena tertutup hutan. Tepatnya di Mantewe KM 33.

Di bawah hujan, senter menyala ke sana ke mari. Orang-orang berteriak di lubang tambang sisi sebelah, berharap ada sahutan dari dalam. Lapat-lapat terdengat teriakan dari pekerja. Suasana benar-benar mencekam.

Dandim ikut berteriak. Ada harapan, orang-orang dalam terowongan bisa selamat. Karena posisi terowongan di dalam menanjak naik, bukan turun ke bawah.

Sekitar pukul 02.00 dini hari, terlihat di sisi mulut tambang orang-orang ke luar dari lumpur. Mereka mengikuti cahaya senter. Ada yang berpegangan ada kayu. "Ada anak teriak, menangis memanggil bapaknya," cerita Dandim kepada Radar Banjarmasin, Senin (25/1) sore kemarin.

Ada tujuh penambang ke luar, semuanya penuh lumpur. Mereka kehabisan tenaga. Seorang penambang rebah pingsan usai minum air. Ambulans segera membawa mereka ke rumah sakit. "Ada dua belas selamat. Di dalam masih ada sepuluh orang," terang Dandim.

Proses evakuasi terus dilakukan. Semua tim sudah turun. Penyelam dari TNI AL, Polres, Basarnas, BPBD dan warga.

Cerita Dandim dari kisah-kisah penambang terakhir yang selamat. Saat itu, suasana di dalam terowongan benar-benar mencekam. Gelap. Senter udah di mana. "Waktu itu mereka ada merasakan hembusan angin keras. Mungkin itu waktu longsor, dan menutup pintu terowongan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X