BANJARMASIN - Bendahara sekolah ini dilaporkan kepseknya atas dugaan menilep uang SPP.
Terlapor adalah Riski Ayu Hidayati, 29 tahun, warga Jalan Nuri VI Perumnas Basirih Selatan. Sedangkan pelapornya Jiyanta, 58 tahun, Kepala SMP Luar Biasa Banjarmasin Barat.
Sang bendahara harus diburu polisi. Karena sudah tak masuk kerja sejak 19 Februari 2020, hampir setahun silam. Tanpa memberi kabar sama sekali.
Raibnya Riski kian menguatkan kecurigaan para guru dan tata usaha sekolah. Ditaksir, uang di rekening sekolah yang dibawa kabur sekitar Rp90 juta.
Hingga akhirnya Riski dibekuk polisi pada Sabtu (23/1) lalu di Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
Sebagai barang bukti, polisi menyita 48 lembar kartu pembayaran SPP berwarna biru. Plus empat buah buku catatan keuangan sekolah.
"Kami menemukan tanda bukti penarikan uang dari bank BRI," ungkap Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat Iptu Yadiyatullah, kemarin (26/1).
Penyelidikan mengantarkan polisi ke provinsi tetangga. "Dia bersembunyi di Sampit. Di Jalan Sudirman Kabupaten Kotawaringin Timur," tambahnya.
Penangkapan dibantu Resmob Polda Kalsel dan Unit Jatanras Polres Kotim. "Kami jerat ia dengan pasal 374 KUHP (penggelapan dengan ancaman lima tahun penjara)," tutup Yadi. (lan/fud/ema)
