Banjir, Kerugian Pembudidaya di Banjarbaru Capai Rp862 Juta

- Kamis, 28 Januari 2021 | 13:17 WIB
DAHSYAT: Banjir pada tanggal 16 Januari 2021 tercatat sebagai banjir yang besar. Akibatnya, ratusan ribu ternak maupun ikan terdampak luapan air yang hampir menggenangi seluruh wilayah di Banjarbaru. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
DAHSYAT: Banjir pada tanggal 16 Januari 2021 tercatat sebagai banjir yang besar. Akibatnya, ratusan ribu ternak maupun ikan terdampak luapan air yang hampir menggenangi seluruh wilayah di Banjarbaru. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Musibah banjir dahsyat yang terjasi pada Kamis (16/1) lalu berimbas kepada sektor peternakan maupun petambak ikan di Banjarbaru. Tercatat, ada ratusan ribu hewan ternak dan ikan yang turut jadi korban sapuan banjir.

Menurut data yang dihimpun oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, dampak Banjir membuat puluhan kelompok merugi hingga mencapai 862 juta rupiah. Atau tepatnya 862.650.000.

Jika dipisahkan, maka sektor yang paling banyak merugi adalah dari sektor perikanan atau pembudidaya ikan. Musabab luapan membuat ratusan ribu ikan hanyut.

"Untuk kerugian dari sektor pembudidaya yang terdampak dari data terakhir kita ada mencapai Rp 760.150.000. Kalau total ikannya ada mencapai 278.358 ekor terdiri dari enam jenis ikan," kata Kabid Perikanan DKP3 Banjarbaru, Nefo Djumantoro.

Jika dipecah berdasarkan wilayah, maka kata Nefo ada setidaknya empat kecamatan yang terdampak. Yakni kecamatan Banjarbaru Utara, Landasan Ulin, Cempaka serta Liang Anggang.

"Dari data kita total ada 48 petak kolam lalu 67 unit keramba ikan yang terdampak. Jenis ikannya sendidi seperti Papuyu Ikan Mas, Gurame, Lele, Nila dan Patin," terangnya.

Dalam penanggulangannya, pihaknya klaimnya telah memberikan sejumlah bantuan kepada yang terdampak. Semisal pembudidaya di kawasan kampung Iwak telah diasuransikan sebelumnya.

"Sebagian besar untuk yang di Kampung Iwak Mentaos kelompoknya sudah diasuransikan. Jika yang perorangan tidak bisa dibantu, karena pemerintah memprioritaskan yang berkelompok," klaimnya.

Bantuan ini sebenarnya katanya sudah tahap 2 dan akan segera didistribusikan. Sebab, di Desember 2020 lalu distribusi bantuan tahap pertama telah berhasil disalurkan.

"Ini usulan (bantuan) yang sudah tahap 2. Yang Desember (tahap pertama) sebagian kecil pernah kena banjir dan sudah diklaim juga. Tadi (kemarin) kita baru selesai penandatanganan klaim asuransi dengan pembudidaya terdampak," ujarnya.

Sementara beralih ke sektor peternakan, kerugian di sektor ini tercatat sejumlah Rp102.500.000. Dengan rincian ada kurang lebih 2605 ekor ternak berbagai jenis yang terdampak.

Dijelaskan oleh Kabid Peternakan DKP3 Banjarbaru, Yohanabahwa ternak-ternak yang terdampak ini ada 6 jenis. Meliputi bebek petelur, bebek siap telur (dara), bebek muda usia 20 hari, sapu, kambing serta ayam buras.

"Wilayah terdampak ini meliputi kelompok peternak di tiga Kecamatan, seperti Liang Anggang, Landasan Ulin dan Cempaka. Untuk jenis ternak yang paling banyak terdampak secara jumlah adalah bebek muda dengan kuantiti mencapai 1700 ekor," kata Yohana.

Sama halnya dengan bidang perikanan, bidangnya diklaimnya juga akan memberikan bantuan penanggulangan. Bentuk bantuan ini katanya bervariatif, dari ternak itu sendiri hingga pengobatan gratis hewan, infrastruktur penunjangnya seperti kandang atau akses jalan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X