PROKAL.CO,
Tertatih menuntun sepeda tua, menjajakan telur asin dan kue pia, Aseng rupanya punya misi mulia. Mengayomi lima anak yatim.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
Sepeninggal wafatnya sang istri, tahun 1961 silam, lelaki 87 tahun itu memutuskan merantau. Sendirian dari Balikpapan menuju Banjarmasin. Menjadi montir dari satu bengkel ke bengkel lainnya.
Hingga pada suatu masa, tubuhnya semakin menua. Mulai sakit-sakitan. Hingga segala perkakas permontiran ia jual. Uangnya, dibelikan obat dan sepeda.
Ketika sembuh, Aseng pun banting setir menjadi buruh serabutan. Hari ini menjajakan telur asin dan kue pia.