BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sedang merencanakan langkah-langkah upaya pemulihan untuk para korban banjir. Plt Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Mujiyat mengatakan, salah satu pemulihan yang dilakukan adalah memperbaiki rumah-rumah korban yang rusak. "Rencananya ada bantuan dari pusat untuk membantu memperbaiki rumah rusak," katanya.
Dia mengungkapkan, bantuan untuk rumah bervariasi. Tergantung beratnya kerusakan. Untuk yang rusak berat diberi bantuan Rp50 juta untuk satu kepala keluarga (KK). "Sedangkan yang rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta," ungkapnya.
Ditambahkannya, yang akan mengambil peran recovery atau rehab rekon pascabanjir di Banua nantinya adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR). "Sekarang sedang dilakukan pendataan di masing-masing kabupaten dan kota, berapa rumah yang rusak. Setelah itu bakal diverifikasi oleh Deputi RR," tambahnya.
Dalam proses verifikasi, Mujiyat menuturkan, Deputi RR akan mengirim 13 orang ke Kalsel untuk melihat langsung rumah-rumah yang rusak. "Mudah-mudahan proses ini tidak ada kendala, sehingga rumah korban yang rusak bisa segera diperbaiki," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Fahri Riza mengatakan, saat ini pemerintah kabupaten/kota yang terdampak banjir masih mendata rumah-rumah yang rusak. "Kami meminta tenggat waktu terakhir 28 Januari. Setelah data terkumpul, maka langsung kami teruskan ke BNPB," katanya.
Di sisi lain, untuk daerah yang hingga kini masih terendam, bantuan logistik masih didistribusikan pemerintah. Seperti di Kabupaten Banjar dan Batola. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Sahruddin menyampaikan, pendistribusian bantuan langsung ditangani oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Agar dapat terbagi secara merata. "Sudah ada aturan gubernur, bantuan yang masuk langsung dibagikan oleh kabupaten kota ke posko yang ada di kecamatan hingga desa," ucapnya. (ris/ema)
