BANJARMASIN - Seiring perpanjangan status tanggap darurat bencana banjir sampai awal Februari nanti, bantuan terus berdatangan ke Banjarmasin.
Penyaluran bantuan akan dikoordinir pemko. Para camat diminta mendata apa logistik yang diperlukan warganya sebelum mengajukan permohonan bantuan.
"Berapa yang diminta, maka logistik yang dialokasikan sesuai dengan data," jelas Penjabat Sekdako Banjarmasin, Mukhyar, Rabu (28/1).
Alasannya, agar bantuan tepat sasaran dan tepat guna. Selain itu, Mukhyar cukup khawatir, kalau pemko malah dicurigai menimbun logistik.
"Kami khawatir kalau di-drop langsung ke kecamatan tanpa pendataan, warga yang benar-benar terdampak malah tidak kebagian," tambahnya.
Andaikan sudah disalurkan dan masih ada logistik yang tersisa, selanjutnya akan dilaporkan kepada wali kota.
Diingatkannya, setelah banjir surut, pemko masih harus menghadapi pemulihan pasca bencana.
"Misalkan ada warga yang masih belum bisa bekerja karena terdampak banjir. Intinya, bantuan logistik ini bakal kami salurkan sesuai dengan amanah penyumbang," jelasnya.
Jika toh masih berlebih, tak menutup kemungkinan dikirimkan ke daerah tetangga yang menghadapi banjir lebih parah.
"Kami melihat kondisi nanti. Tapi kemungkinan itu ada. Kalau memang bantuan untuk warga kita sudah tercukupi," tutupnya.
Mengulik data Dinas Komunikasi Statistik dan Informatika Banjarmasin per tanggal 28 Januari, tercatat ada 182 titik banjir di lima kecamatan. Sementara untuk posko pengungsian ada 110 titik.
Lalu, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 105.852 jiwa atau 33.149 keluarga.
Pantauan Radar Banjarmasin hingga kemarin (29/1) siang di Balai Kota, petugas masih sibuk mendata. Terutama untuk distribusi ke Banjarmasin Timur.
"Saya mengusulkan bantuan untuk operasional dapur umum. Karena masih ada warga yang terkendala alat memasak. Kehidupan mereka belum sepenuhnya normal," ungkap Camat Banjarmasin Timur, Ahmad Muzaiyin.