BANJARBARU - Kursi kepemimpinan DPD Partai Golkar Banjarbaru bergeser. Setelah dua periode menjabat, AR Iwansyah akhirnya digantikan oleh Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera.
Terpilihanya Rizky terjadi pada Musda DPD Partai Golkar Banjarbaru pada Sabtu (30/1). Ia terpilih secara aklamasi dan merupakan calon satu-satunya atau calon tunggal.
Rizky sendiri merupakan putra dari Gusti Iskandar (tandem Iwansyah di Pilwali Banjarbaru). Ia juga berstatus sebagai PAW Iwansyah di kursi DPRD Banjarbaru. Seperti diketahui, Iwansyah harus mengundurkan diri dari parlemen karena memilih maju di Pilwali.
Terkait dipilihnya ia sebagai pucuk pimpinan Partai Golkar di Kota Idaman. Rizky menyatakan rasa syukurnya karena telah dipercaya. Mengingat ia sendiri termasuk dalam kader yang masih berusia muda.
"Alhamdulillah, setelah melalui proses, saya dipercaya dan dipilih untuk memegang mandat di Golkar Banjarbaru. Tentu ini tidak lepas dari dukungan kader-kader Golkar Banjarbaru juga," katanya.
Diceritakan Rizky, dalam Musda tersebut forum menilai bahwa Iwansyah yang sudah menjabat selama dua periode dianggap telah cukup. Yang mana hal ini tegas Rizky juga diperkuat dengan keputusan Iwansyah yang tak maju lagi di bursa calon ketua.
"Jadi saat pelaksanaan Musda, pak Iwan juga tidak mencalonkan diri sebagai ketua. Dari situlah muncul aspirasi kawan-kawan kader untuk meminta saya maju sebagai ketua," ceritanya.
Karena dorongan ini, Rizky yang memang sebelumnya tercatat sebagai kader Partai Golkar pun memutuskan bersedia. Diklaimnya, potensi kader Golkar di Banjarbaru adalah yang menguatkannya untuk mengemban jabatan tersebut.
"Saya melihat potensi kader-kader yang ada. Tentu saya berharap dan ingin agar nanti Golkar kembali merebut kemenangan dalam kontestasi politik selanjutnya," tegasnya.
Menariknya, Rizky menyatakan siap bersinergi dan mendukung kebijakan wali kota terpilih. Padahal sebagaimana diketahui, ketika kontestasi politik masih berlangsung, partainya beda dukungan dan usungan.
"Tetapi tentunya (kebijakan) yang pro dengan rakyat. Kalau demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat jelas kita dukung, namun kita juga tetap akan mengkritisi apabila ada kebijakan yang kita rasa tidak sesuai," paparnya.
Disinggung soal usianya yang masih muda dan bakal memimpin para seniornya di partai. Rizky menganggap ini sebagai tantangan untuk dirinya personal.
"Kita tentu harus berkolaborasi dengan senior-senior yang ada, yang muda dan yang senior bisa jalan dan sinergi. Kita juga berharap kader-kader muda bisa masuk sebagai pengurus partai nantinya," tuntasnya. (rvn/bin/ema)
