BANJARMASIN - Perayaan Imlek tahun ini bakal berbeda. Pandemi COVID-19 mengakibatkan perayaan keagamaan pun harus dibatasi.
Pengurus di Kelenteng Tri Darma Soetji Nurani, Tiyono Hosien menjelaskan, tahun ini takkan ada perayaan semeriah tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini, kami putuskan untuk tidak mengadakan perayaan yang menimbulkan keramaian. Karena masih dalam situasi pandemi," bebernya, kemarin (3/2).
Biasanya, saat Imlek, kelenteng di Jalan Veteran ini kerap menggelar atraksi Barongsai. Masyarakat pun datang ramai-ramai untuk menontonnya. Karena ditiadakan, Hosien berharap masyarakat bisa memaklumi.
Tapi pada malam puncak perayaan Imlek, pihaknya tetap menyilakan masyarakat Tionghoa yang hendak bersembahyang di kelenteng. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kalau ibadah, silakan. Terutama pada puncak peringatan, tanggal 12 Februari nanti," sebutnya.
Dia juga berpesan kepada masyarakat Tionghoa untuk mematuhi protokol 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan) seperti yang dituntut pemko.
"Menghadapi corona ini, tak bisa dilakukan sendirian. Perlu dukungan semuanya. Baiknya, selalu taati peraturan pemerintah demi menurunkan angka penularan COVID-19 di kota ini," pesan Hosien. (war/fud/ema)
