JANGAN LENGAH..! Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

- Kamis, 4 Februari 2021 | 15:27 WIB
LAMBAT SURUT: Banjir di Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura beberapa waktu lalu. Hujan dengan intensitas sedang membuat ketinggian air lambat surut. | FOTO: MUHAMMAD AMIN/RADAR BANJARMASIN
LAMBAT SURUT: Banjir di Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura beberapa waktu lalu. Hujan dengan intensitas sedang membuat ketinggian air lambat surut. | FOTO: MUHAMMAD AMIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Dalam beberapa hari terakhir curah hujan di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan cukup tinggi. Masyarakat dan pemerintah tidak boleh lengah, karena berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem masih mengintai Banua.

Staf Pengolahan Data dan Informasi pada Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru, Khairullah mengatakan, potensi hujan deras diprediksi masih terjadi sampai dengan akhir Februari 2021 ini.

"Jadi kemungkinan cuaca ekstrem masih ada. Namun berkurang jika dibandingkan dengan pertengahan Januari lalu. Akan tetapi ini harus tetap diwaspadai," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi lantaran saat ini Banua masih berada pada musim hujan. "Musim basah diprakirakan terjadi sampai dengan bulan Mei 2021. Namun intensitas curah hujannya akan berkurang," ungkapnya.

Sementara itu terkait cuaca harian, Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Bayu Kencana Putra menyampaikan, pada tiga hari ke depan ada potensi hujan ringan hingga sedang hampir di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.

"Untuk esok (hari ini), semua wilayah kota/kabupaten berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat. Terutama pada pagi, siang dan sore hari," ucapnya.

Namun, dia menuturkan, durasi hujan kemungkinan tidak terlalu lama seperti Januari tadi yang mengakibatkan sejumlah daerah di Banua diterjang banjir. "Jadi tidak menyebabkan debit air meninggi," tuturnya.

Dijelaskannya, hujan yang terjadi di wilayah kalsel pada beberapa hari terakhir sendiri pada umumnya dipicu oleh udara yang labil akibat pemanasan di permukaan pada siang hari.

"Ini juga didukung oleh kelembaban udara yang tinggi di lapisan atas, sehingga menghasilkan penguapan yang tinggi hingga membentuk banyak awan-awan hujan di wilayah Kalsel," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X