Sulit Membuka Lokasi Bagaikan Hutan Amazon, Desa Pulanti Merintis Wisata Susur Rawa di HSU

- Sabtu, 6 Februari 2021 | 18:51 WIB
POTENSI WISATA: Suasana wisata susur sungai di kawasan hutan gambut di Kabupaten HSU, tepatnya di Desa Pulantani di Kecamatan Haur Gading.
POTENSI WISATA: Suasana wisata susur sungai di kawasan hutan gambut di Kabupaten HSU, tepatnya di Desa Pulantani di Kecamatan Haur Gading.

Potensi wisatanya Desa Pulantani bisa dijual untuk wisatawan. Keragaman flora dan fauna di kawasan rawa dan hutan desa itu bagaikan Hutan Amazon.

-- Oleh: Muhammad Akbar, Amuntai --

Kawasan air kini banyak dijadikan lokasi wisata. Misalnya arung jeram di sungai berbatu, susur sungai pakai ban, sampai dengan susur sungai ke dalam goa di beberapa tempat di Indonesia.

Nah, di Desa Pulantani, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, juga mulai dikenal wisata susur sungai hutan rawa gambut. Ekowisata ini menyajikan unsur petualangan, edukasi, sekaligus dapat melihat aneka ragam ekosistem yang ada di kawasan tersebut.

Pengunjung akan merasakan sensasi berwisata masuk ke dunia baru dan asing. "Wisatanya luar biasa. Saya dan teman menyebut wisata ini baru ini Amazonnya Kabupaten HSU," kata Rizali Hadi warga Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang bekerja di Kabupaten HSU, baru-baru ini.

Biaya masuk tergolong terjangkau dengan paket yang diberikan pihak pengelola wisata. Ada empat paket yang ditawarkan. Rombongan Rizali memilih paket satu seharga Rp130 ribu per orang. "Fasilitas yang kami dapatkan meliputi satu klotok dapat makan siang nasi bungkus, dan suvenir tas rajut terbuat dari tanaman purun," kata pegawai Pemkab HSU itu.

Pemandu wisata menjelaskan kepada rombongan awal mula wisata ini merupakan jalur nelayan mencari ikan. Termasuk jalur ke Pos Pemantau Api saat kemarau. "Kami dapat edukasi dan melihat kearifan lokal masyarakat setempat. Termasuk spot foto yang ditawarkan untuk penggiat media sosial sangat banyak," tambah Rizali Hadi. Paling seru, ungkap Zali, saat menikmati santap siang nasi bungkus di atas menara pemantau api. "Sejauh mata memandang hanya ada tumbuhan hijau dan air yang menggenang di hutan gambut," tegasnya.

Fasilitator Lahan Peduli Gambut dari Badan Restorasi Gambut (BRG) Desa Pulantani, Iwan Hermawan mengatakan membangun ekowisata ini cukup sulit. Kondisi alam kawasan desa ini merupakan hutan rawa. "Kami mengajak para kepala desa untuk bekerja sama membangun kawasan ini. Tantangannya membuka lokasi yang paling sulit," ujarnya.

Menurutnya, perbaikan lingkungan ekosistem gambut tidak dapat dilakukan secara perseorangan. Tapi, perlu adanya kerja sama dengan gagasan dan komitmen bersama.

BRG Desa terus berkomunikasi dengan kades yang ada, baik Desa Pulantani, Tambak Sari Panji, Haur Gading, Jingah Bujur, Keramat, Teluk Haur dan Desa Tuhuran. "Harapannya saat tidak musim ikan, nelayan mendapatkan hasil dari mengantar wisatawan menggunakan klotoknya untuk ekowisata gambut ini. Jadi ada hasil jasa sewa klotok," sampainya.

Selama susur sungai, pengunjung juga akan melihat berbagai macam pohon khas Kalimantan yakni Pohon Rasau, Pantung, Belangiran yang masih ada di sepanjang rute.

Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) HSU Hj Anisah Rasyidah ikut meninjau ke lokasi setelah kawasan ekowisata hutan rawa tersebut viral oleh netizen di wilayah Kabupaten HSU. Saat menjelajahi kawasan ini, Anisah didampingi Camat Haur Gading Kamarudin, Kepala Desa Pulantani Ibnu, dan Duta Ekowisata Nasional 2020 Zainal Fuad untuk melihat langsung potensi di sana. Kegiatan wisata ini juga berlangsung dengan protokol kesehatan cegah Covid-19. Di lokasi tersebut rombongan melihat kawasan Demplot Budi Daya Purun yang luasnya berhektare-hektare akan dijadikan ekowisata ini. "Kami dukung kepala desa yang secara swadaya berencana menjadikan kawasan ini sebagai kawasan ekowisata," sebut Anisah.

Menurutnya, dengan adanya kawasan ekowisata maka desa ini ke depannya akan terbukanya peluang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Namun, harus benar-benar dikelola secara profesional.(az/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X