Jalan Hancur, Harga Komoditas Mulai Terdampak

- Rabu, 10 Februari 2021 | 15:12 WIB
SUSAH LEWAT: Pengendara motor mencoba melintas di Jalan Gubernur Syarkawi. Susahnya akses mulai berdampak pada kenaikan harga komoditas yang diangkut. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SUSAH LEWAT: Pengendara motor mencoba melintas di Jalan Gubernur Syarkawi. Susahnya akses mulai berdampak pada kenaikan harga komoditas yang diangkut. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Rusaknya Jalan Gubernur Syarkawi dan jembatan Mataraman beberapa waktu lalu berdampak besar terhadap arus barang yang dibawa dari Pelabuhan Trisakti. Beberapa komoditas tercatat mulai mengalami kenaikan.

D Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengatakan keterlambatan distribusi karena kondisi jalan membuat beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. “Terutama harga kebutuhan pokok di Banua Anam,” sebutnya kemarin.

Untungnya kenaikan harga komoditas tidak merata. Atau hanya sebagian kecil. Khusus di kawasan hulu sungai terangnya seperti gula. “Di tingkat eceran harganya sampai Ro14 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp12.500 per Kg,” terang Birhasani. 

Tak hanya harga gula yang mengalami kenaikan, harga ayam yang pasokannya datang dari Kabupaten Banjar dan Tanah Laut juga mengalami kenaikan. “Distribusinya juga terganggu. Karena pasokannya dari daerah lain yang kemarin tak bisa masuk leluasa,” katanya.

Sebaliknya, di Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, harga beberapa komoditas turut berdampak. Khususnya cabe rawit yang tergantung dari pasokan hulu sungai. “Tapi belum signifikan, kisarannya hanya satu sampai dua ribu,” sebutnya.

Pasokan yang sempat dikhawatirkan adalah terkait BBM. Untungnya distribusi ini langsung dipasok melalui jalur sungai. “LPG dan jenis BBM yang sempat terkendala, akhirnya bisa ditangani oleh pihak pertamina,” tukasnya.

Birhasani memaklumi, kenaikan harga beberapa komoditas ini akibat pengeluaran yang tinggi dari pengusaha angkutan. Akhirnya, mau tak mau harga pun mengalami kenaikan karena penyesuaian. “Menormalkan harga komoditas ini, dalam waktu dekat kami akan melakukan operasi pasar,” cetusnya. 

Sementara, pengamat ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Arief Budiman meminta, agar pemerintah cepat melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok. “Memang ketika rantai distribusi terganggu, akibatnya tak seimbang permintaan dan penyalurannya. Hukum pasar pun terjadi. Apabila barang sedikit. Otomatis harga akan naik,” jelasnya.

Selain yang utama perbaikan infrastruktur, yang perlu cepat dilakukan oleh pemerintah sebutnya adalah memenuhi pasokan kebutuhan pokok tersebut. “Pedagang juga tak bisa disalahkan. Mereka juga mendapat barang dari pedagang besar. Operasi pasar harus cepat dilakukan demi menekan harga,” katanya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X