Recovery Perekonomian Kalsel di Sektor Pariwisata, Mampukah?

- Kamis, 11 Februari 2021 | 12:08 WIB
Penulis: Fadli
Penulis: Fadli

Beberapa waktu lalu, BPS mengumumkan bahwa perekonomian Kalsel tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,81 persen. Mengingat provinsi ini merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak destinasi potensi keindahan alam, pemerintah sempat melakukan pembangunan sektor pariwisata dengan gencar.

================
Oleh: Fadli
Fungsional Statistisi BPS Kalsel
================

Pembangunan sektor pariwisata diharapkan mampu memberi sumbangan positif pada perekonomian. Namun sangat disayangkan, sejak Covid-19 melanda pada awal tahun 2020, hampir semua sektor terkena dampaknya. Termasuk sektor pariwisata. Diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan, baik secara nasional maupun di Kalimantan Selatan.

Menurunnya kunjungan wisatawan berimbas pada menurunnya jasa akomodasi dan transportasi. Penurunan jasa akomodasi dapat terlihat indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK). Secara teknis, TPK diperoleh melalui banyaknya jumlah kamar yang terjual/dihuni dibagi dengan banyaknya kamar yang tersedia dikalikan seratus persen. Dengan kata lain, TPK menggambarkan rata-rata banyaknya kamar yang terjual/dihuni setiap hari terhadap seluruh jasa akomodasi. 

 

Penghitungan TPK dilakukan oleh BPS secara bulanan. Selanjutnya, dapat diasumsikan bahwa semakin banyak tingkat hunian kamar yang terjual, maka semakin banyak tamu yang datang atau menginap didaerah tersebut. Entah untuk berbisnis, berwisata maupun berkunjung ke keluarga.

Penghitungan TPK dibedakan berdasarkan hotel bintang dan nonbintang. Secara umum TPK hotel bintang dan hotelnon bintang memiliki pola yang relatif sama. Sejak Januari 2020, TPK mengalami penurunan hingga TPK terendah sepanjang 2020, yaitu terjadi pada bulan April dengan TPK sebesar 10,91 persen untuk hotel nonbintang dan 13,29 persen untuk hotel bintang.

Nilai TPK sebesar 10,91 persen dapat diilustrasikan seperti 10 dari 100 kamar pada hotel nonbintang telah dihuni setiap harinya. Sama halnya dengan TPK hotel bintang sebesar 13,29 persen dapat diilustrasikan dengan 13 dari 100 kamar hotel bintang telah dihuni setiap harinya.

Sepanjang tahun 2020, TPK hotel nonbintang selalu di bawah TPK hotel bintang. Tambah lagi, penurunan TPK pada hotel nonbintang lebih besar dibandingkan dengan TPK hotel bintang. Kuat dugaan bahwa para tamu lebih memilih menginap di hotel bintang karena beranggapan lebih baik dalam menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Hal senada juga terjadi jika dilihat dari kaca mata transportasi. Penurunan jumlah penumpang terjadi pada tahun 2020, baik dari maupun ke beberapa bandara di Kalsel. Dengan demikian, sangat jelas terlihat bahwa dampak dari pandemi Covid-19 ini sangat memengaruhi sektor pariwisata Kalsel tahun 2020.

Adanya banjir besar yang terjadi di awal tahun 2021 ini, diperkirakan akan menambah luka pada sektor pariwisata. Benar saja, 11 dari 13 kabupaten/kota yang menghadapi dampak secara langsung. Beberapa perjalanan menuju lokasi wisata terhambat akibat putusnya beberapa ruas jalan.

Oleh karena itu, tantangan besar bagi pemerintah daerah di Kalsel untuk mendorong kembali sektor pariwisata. Beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah, baik itu sebagai tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek untuk memulihkan sektor pariwisata.

Pertama, perbaikan secara cepat dan tepat pada tempat wisata, serta akses menuju tempat wisata yang rusak akibat banjir sangat perlu dilakukan. Kedua, menyiapkan indikator peringatan bahwa bencana akan menyentuh tempat wisata. Ketiga, memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan pada tempat-tempat wisata. Keempat, penerapan hukuman/denda perlu diterapkan untuk masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan.

Kedatangan masyarakat sebagai wisatawan mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Kerja keras pemerintah tentunya tidak akan berhasil tanpa adanya kontribusi dari masyarakat. Kontribusi masyarakat yang paling mudah diimplementasikan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X