BANJARMASIN - Tertunda gara-gara lonjakan kasus COVID-19 dan bencana banjir, Dinas Pendidikan Banjarmasin kembali menseriusi rencana pembukaan sekolah.
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Banjrmasin diusulkan digelar seusai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan status tanggap darurat bencana banjir berakhir.
Untuk status tanggap darurat, berakhir hari ini (11/2). Sedangkan PPKM sampai 22 Februari nanti.
Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menjelaskan, SMP negeri lebih diprioritaskan. Lantaran sudah menggelar simulasi pada akhir tahun kemarin.
"Jadi SMPN dulu yang menggelar PTM," ujarnya melalui sambungan telepon, kemarin (10/2).
Sebelumnya, jangankan membuka sekolah, belajar jarak jauh saja terganggu. Banyak guru dan murid yang harus mengungsi karena rumahnya kebanjiran.
"Alhamdulillah, belajar daring mulai berangsur normal. Sekarang murid dan guru yang kediamannya sempat terendam sudah bisa kembali ke rumah," tambahnya.
Lantas, bagaimana untuk jenjang SD? Totok menegaskan, PTM memerlukan simulasi. Dan itulah yang belum ditempuh SDN. "Dahulukan SMP dulu. Nanti SD akan diawali dengan simulasi," tutupnya.
Diwartakan sebelumnya, semula Disdik menjadwalkan PTM pada akhir Januari. Tapi rencana itu buyar setelah banjir melanda empat kecamatan di Banjarmasin.
Banjir turut merendam fasilitas pendidikan. Data terbaru, ada 40 gedung SD dan satu gedung SMP yang terdampak.
Sedangkan yang bangunan sekolahnya tetap kering, dijadikan sebagai penampungan pengungsi darurat. (war/fud/ema)
