BANJARBARU - Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H Said Abdullah, Kamis (12/2) kemarin menghadiri Rapat Umum Penyertaan Modal (RUPM) PDAM Intan Banjar Tahun Buku 2020 di Aula Intan 3 PDAM Intan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan Ir H Syaiful Azhari, Bupati Kabupaten Banjar KH Khalilurrahman, Dewan Pengawas PDAM Intan Banjar dan jajaran Direksi PDAM Intan Banjar serta undangan lainnya.
Usai rapat, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H Said Abdullah mengatakan, PDAM Intan Banjar punya grand investasi yang besar dan memerlukan modal.
"Untuk tahun ini keadaan pendanaan dari pusat turun, kami mengharapkan kepada PDAM agar dapat meningkatkan efisiensi dalam pekerjaannya untuk menurunkan angka kehilangan air," katanya.
Dia mengungkapkan, dana yang masuk ke PDAM Intan Banjar pada tahun 2021 ini sebesar Rp10 miliar. Diharapkan, agar dana tersebut digunakan dengan baik. "Karena jika melihat pandemi ini rasanya sulit, sementara untuk PDAM daya belinya juga rendah dengan hal tersebut PDAM dituntut untuk meningkatkan efisiensinya," ungkapnya.
PDAM Intan Banjar tahun lalu mengalami penurunan pendapatan lantaran naiknya harga air curah, sementara daya beli masyarakat turun. "Sedangkan harga jual air bersih tidak mungkin dinaikkan melihat kondisi saat ini. Jika menaikkan harga air bersih maka yang terjadi hanyalah keributan di kalangan masyarakat," ujar Said Abdullah.
Namun, di balik penurunan pendapatan yang dialami PDAM, dia menyebut PDAM memiliki nilai kerja yang baik. Seperti menurunnya persentase kehilangan air setiap tahunnya dan meningkatnya aset yang dimiliki.
Pada kesempatan itu juga di lakukan Penandatanganan Berita Acara hasil RUPM dan Kontrak Kinerja tahun 2021. (ris/ij/bin)