BANJARMASIN - Yusuf dan Josef, dua sosok utama dalam kasus pembuangan belasan bangkai kucing yang menjadi viral, akhirnya angkat bicara.
Klarifikasi itu direkam dalam sebuah video. Dibuat di kantor Satreskrim Polresta Banjarmasin.
Pertama, benar bahwa kucing-kucing itu berasal dari Green Petshop di Jalan Ahmad Yani km 3,7.
"Bukan meninggal karena dianiaya. Tapi karena penyakit infeksi saluran pencernaan dan pernapasan. Kami sudah berusaha merawatnya," tegas Yusuf.
Kedua, sebagai pemilik petshop, Yusuf menyuruh Josef untuk menguburkan bangkai kucing dalam bungkusan plastik tersebut.
Jumlahnya ada 15 ekor. Delapan dititipkan pemiliknya, sisanya kucing liar yang memang dirawat di sana.
"Sejak awal, sebelum terkumpul banyak, saya sudah meminta Josef menguburkannya. Tapi ia terus menundanya," tambahnya.
Alih-alih menguburkan, bangkai kucing itu hanya dibuang ke tepi Jalan Lingkar Dalam Selatan. Tak jauh dari sebuah TPS (tempat penampungan sementara).
Beralih ke Josef, dia mengakui kelalaiannya dan meminta maaf. Dia juga mengakui, kegaduhan ini gara-gara ulahnya yang membuang sembarangan.
"Bos saya menyuruh untuk menguburkan, tapi saya lalai. Saya juga tak mengira sampai begini. Saya menyesal," akunya.
Temuan bangkai kucing itu sempat viral di media sosial. Bahkan sampai menimbulkan dugaan bahwa kucing-kucing itu dibunuh oleh pembenci kucing yang mengalami gangguan mental.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Kompol Alfian Tri Permadi menekankan, status Yusuf dan Josef hanya sebagai saksi. Karena tak mengarah pada tindak pidana, polisi pun memulangkan mereka. "Belum ada unsur pidananya," tegasnya.
Kasus ini sempat menjadi misteri selama berhari-hari. Terungkap berkat laporan dari salah seorang pemilik kucing ke mapolresta. (lan/fud/ema)
