Serba Susah, Sopir Tak Sabar Lewati Lingkar Utara

- Sabtu, 13 Februari 2021 | 15:22 WIB
SERBA SUSAH: Petugas meratakan jalan Gubernur Syarkawi sementara di sisi lain sebuah truk bersiap melintas. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
SERBA SUSAH: Petugas meratakan jalan Gubernur Syarkawi sementara di sisi lain sebuah truk bersiap melintas. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Tak sabar ingin segera melintas, beberapa angkutan mulai melewati Jalan Gubernur Syarkawi. Mereka berjibaku dengan kondisi jalanan yang sudah rusak parah.

Beragam alasan diungkap sopir mengapa mereka nekat melintas di lingkar utara. Salah satunya, persediaan uang makan sudah cekak. “Mau pakai feri penyeberangan sudah tak banyak lagi uang,” ujar Ngatino, salah seorang sopir yang masih memilih jalur “neraka” ini.

Memang di beberapa ruas jalan, Balai Jalan Nasional Kalsel terlihat melakukan penanganan. Batu dan pasir sudah diuruk. Khususnya di bagian yang tanahnya amblas. “Kami tutup juga dengan bahan khusus. Ini agar menambah kuat,” tutur PPK Jalan Gubernur Syarkawi, Bambang Raharmadi.

Perbaikan ini terangnya, dilakukan dengan geotestil, dan batu polder untuk fungsional. “Ada sebanyak 18 titik yang sudah ditangani pakai batu boulder, dan ada empat titik belum ditangani,” ujarnya sembari mengatakan mash ada dua titik yang masih terendam.

Dia menerangkan, sedianya ada puluhan titik jalan yang rusak parak di ruas jalan ini. Bambang memastikan, dalam waktu dekat sisa titik yang rusak parah tersebut juga akan tertangani. “Yang parahnya dulu kami tangani agar bisa dilintasi,” tambahnya.

Kondisi jalan yang rusak parah, semakin semrawut karena para sopir memaksa saling salip. Alhasil, kemacetan pun tak bisa dihindari. “Ini yang sangat kami mohonkan. Supaya bisa lancar, sopir harus sabar dan tetap satu lajur,” imbaunya.

Di sisi lain, masih rusaknya jalan ini, membuat antrean di feri penyeberangan baik di Sungai Alalak dan Pelabuhan Martapura Baru masih dipenuhi para sopir. Khusus feri di Pelabuhan Martapura Baru-Jembatan Barito yang dijanjikan akan ada empat buah feri, sampai kemarin hanya satu yang beroperasi.

Bahkan ada kejadian truk terbalik terjadi di pelabuhan ini saat akan diangkut. Cuaca yang saat itu turun hujan, membuat jembatan kenaikan ke feri licin. Akibat tak mampu menanjak, truk yang membawa pupuk itu pun terguling ke bawah.

Untungnya sopir hanya mengalami luka ringan. Dia hanya mengalami trauma. “Sudah kami tangani sesuai prosedur. Kejadian ini karena kondisi jembatannya licin,” ujar Rodli Khairianto, sebagai penanggung jawab dan inisiasi feri di sini.

Dia memastikan, meski kejadian terbaliknya truk kemarin. Namun, feri tetap dioperasionalkan. Bahkan, satu feri didatangkan kembali demi mempercepat memberangkatkan truk. “Tetap dioperasionalkan. Kondisi dermaga sambil kami evaluasi,” tandasnya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X