BANJARMASIN - Kaum muda selalu menjadi target kelompok teroris untuk menyuntikkan paham radikal. Lebih-lebih mahasiswa yang kritis dan sedang bersemangat.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banjarmasin menggandeng Dit Intelkam Polda Kalsel. Wujudnya, pelatihan kader lanjut tingkat II organ mahasiswa Nahdlatul Ulama tersebut, kemarin (14/2).
"Kami memberikan wawasan terkait paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila," kata Kepala Unit 1 Sub Direktorat Keamanan Khusus Kompol I Wayan Suardiyasa sesuai penyampaian materi.
Diingatkannya, tanpa disadari, paham radikal bisa menyusupi ormas, kampus, bahkan pesantren.
"Kami ingin mereka menyampaikan pesan-pesan di sini kepada keluarga di rumah dan kawan di pergaulannya," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PMII Cabang Banjarmasin, Faisal Latif mengatakan, PMII berkomitmen terhadap keutuhan NKRI.
Pelatihan ini selama lima hari. Digelar di asrama BKD. Diikuti 40 kader dan 10 pengurus.
Selain pelatihan, juga ada deklarasi pernyataan sikap menolak gerakan intoleran, ujaran kebencian, mendukung vaksinasi, dan menolak organisasi terlarang. (gmp/fud/ema)