Air Hitam Pekat, Perusahaan Tambang Dipanggil, Kualitas Sungai Sebamban Baru Tiba-Tiba Keruh

- Senin, 15 Februari 2021 | 13:39 WIB
CEMARI SUNGAI: Warga Desa Sebamban Baru menunjukkan air berwarna hitam yang masuk ke anak sungai dari kolam pengolahan limbah perusahaan tambang batu bara di Tanah Bumbu. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
CEMARI SUNGAI: Warga Desa Sebamban Baru menunjukkan air berwarna hitam yang masuk ke anak sungai dari kolam pengolahan limbah perusahaan tambang batu bara di Tanah Bumbu. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memanggil beberapa perusahaan tambang batubara hari ini. Itu terkait laporan tentang pengolahan limbah batubara serta kualitas sungai di Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban. 

----

"Rencana, Senin (hari ini rapat bersama perusahaan dan warga) di kantor bupati," kata Kadis LH Rahmat Prapto Udoyo, kepada Radar Banjarmasin, Minggu (14/2) kemarin.

Sehari sebelumnya, Rahmat memeriksa kualitas air sungai bersama warga Sebamban Baru. Warna air keruh, cokelat pekat. Jauh dari kata normal.

Mencari apa sebabnya, dia pun masuk ke kawasan tambang. Melewati areal pertambangan PT TIA (Tunas Inti Abadi, dan PT BIB (Borneo Indobara). Di sini warna air sungainya jauh lebih pekat.

Rahmat lantas menuju lokasi pengolahan limbah di aeral PT BIB. Terlihat air berwarna hitam pekat turun dari kolam pengolahan terakhir ke anak sungai.

Menurut Rahmat, secara kasat mata teknis pengolahan limbah belum ideal. Dia pun meminta pengolahan limbah itu diperbaiki.

Pengakuan kepala dinas, kasus air sungai Sebamban keruh bukan kali pertama. Dalam kurun beberapa tahun ke belakang beberapa kali pernah terjadi. Perusahaan telah diberikan teguran bahkan sanksi, berupa penghentian aktivitas tambang."Pemkab akan tegas menyikapi persoalan ini," tekannya.

Perwakilan PT BIB, Amzah membenarkan adanya panggilan dari DLH Tanah Bumbu, hari ini. "Kami dan beberapa perusahaan yang beroperasi, akan ada undangan oleh DLH dan masyarakat. Silakan sama-sama kita mendengarkan di sana saja," ujarnya saat dimintai tanggapannya.

Sekadar diketahui, pada Selasa (9/2) tadi, Kades Sebamban Baru, Syaifullah, didampingi warganya mendatangi kantor DLH Tanah Bumbu. Membawa beberapa sampel botol air sungai di desa. Beberapa botol tampak berwarna kehitaman.

Kepada Radar Banjarmasin di desanya, Syaifullah menyebut, perubahan kualitas sungai terjadi sejak adanya aktivitas tambang batubara di bagian hulu. Ratusan kepala keluarga yang tinggal di bantaran sungai merasakan dampaknya.

Kata Syaifullah, air sungai itu biasa dipakai warga untuk mandi dan mencuci. Nelayan pun memanfaatkannya untuk mencari ikan. "Ada warga yang memaksa makai mandi, tapi gatal-gatal," bebernya.

Dia pun berharap, Pemkab Tanah Bumbu bisa memfasilitasi keluhan mereka. Agar perusahaan-perusahaan di sana memberikan kontribusi terkait perubahan kualitas air sungai. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X