Warga Jorong Geger, Limbah Sawit Sebabkan Air Sungai Menghitam

- Selasa, 16 Februari 2021 | 08:51 WIB
BERBAU: Saluran air limbah pabrik kelapa sawit yang mengarah ke sungai ditutup dengan alat berat, Senin (15/2). Penutupan itu disaksikan warga Desa Jorong dan aparat. | Foto: Norsalim Yahya/Radar Banjarmasin
BERBAU: Saluran air limbah pabrik kelapa sawit yang mengarah ke sungai ditutup dengan alat berat, Senin (15/2). Penutupan itu disaksikan warga Desa Jorong dan aparat. | Foto: Norsalim Yahya/Radar Banjarmasin

JORONG - Warga Desa Jorong, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, yang berada di sepanjang bantaran sungai, sejak Ahad (14/2) pukul 15.00 Wita, geger. Air sungai berubah menjadi kehitaman. Padahal alirannya menjadi sumber air bagi warga untuk mandi, mencuci dan mencari ikan. Air ini juga menjadi sumber baku PDAM.

Ketua RT 10 Desa Jorong M Dairani akhirnya melarang warga untuk memanfaatkan air. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan. "Kami takut kalau menyebabkan gatal. Airnya seperti berminyak," ungkapnya.

Sementara itu, upaya untuk menelusuri penyebab berubahnya kualitas air sungai itu dilakukan warga bersama aparat Babinsa Jorong Koptu Edy Susanto dan Kanit Intel Polsek Jorong Aipda Noviansyah, Senin (15/2) pagi. Mereka mengecek hingga sampai ke saluran pembuangan limbah milik perusahaan kelapa sawit PT CPKA (Citra Putra Kebun Asri).

Saat menelusuri, warga dan aparat menemukan aliran limbah yang keluar dari tempat penampungan di belakang pabrik. Warnanya pekat dan berbau tak sedap. Limbah ini menuju ke selokan di samping pabrik dan mengalir ke sungai di Desa Jorong. Mereka juga mendapati alat berat yang sedang menutup saluran limbah tersebut.

Salah satu manajer PT CPKA, Roben Dampubuan kepada warga dan aparat menjelaskan, limbah ini bukan berbentuk cair. Tetapi hanya air tampungan yang terkontaminasi dengan abu hitam. Air tersebut telah diendapkan sebelumnya, sehingga tidak berbahaya.

Meski diklaim tidak berbahaya, warga tetap keberatan jika limbah sampai mengalir ke sungai. Mereka meminta perusahaan untuk bertanggung jawab atas pencemaran itu.

Terpisah, Hj Nina Sandra dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah mengambil sampel air sungai di Jorong, setelah mencuatnya keluhan warga tersebut. "Sampel air masih di laboratorium kesehatan kabupaten. Bila sudah ada hasilnya, akan kami serahkan kepada kecamatan," ujarnya. (mr-156/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X