Bersembunyi di Tiang Rumah Warga, "Hewan Aneh" Berbobot 5 Kg ini Dievakuasi

- Selasa, 16 Februari 2021 | 13:25 WIB
MERASA TERANCAM: Melindungi diri, trenggiling seberat lima kilogram itu bergulung menjadi bola. Trenggiling termasuk hewan dilindungi yang terancam oleh perburuan ilegal. | | Foto: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
MERASA TERANCAM: Melindungi diri, trenggiling seberat lima kilogram itu bergulung menjadi bola. Trenggiling termasuk hewan dilindungi yang terancam oleh perburuan ilegal. | | Foto: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Butuh setengah jam bagi Tim Animal Rescue BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banjarmasin untuk mengevakuasi trenggiling ini.

Ditaksir, hewan dilindungi itu memiliki berat lima kilogram dan berusia tiga tahun.

Ceritanya, Minggu (14/2) malam, Ali menyadari ada "hewan aneh" yang bersembunyi di salah satu tiang rumahnya di Desa Semangat Bakti Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala.

Ali pun buru-buru menghubungi Animal Rescue. Setelah tim mengecek ke lokasi, hewan yang dimaksud aneh itu ternyata seekor trenggiling.

"Pemilik rumah tidak mengetahui kalau itu seekor trenggiling," kata anggota Animal Rescue, Ahmad Hanafi, kemarin (15/2).

Trenggiling termasuk satwa yang diancam perburuan ilegal. Dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 106 Tahun 2018.

Tak ingin gegabah, Hanafi dan kawan-kawan berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kalsel. Setelah instruksi evakuasi keluar, tim pun begerak.

Menurut anggota Animal Rescue lainnya, Andi Putra, evakuasi itu tidak mudah. "Trenggiling mencengkeram kuat-kuat tiang rumah. Lalu melilitkan ekornya. Membuat kami kesulitan," timpalnya.

Dikonfirmasi terpisah, Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan di BKSDA Kalsel, Mila Rabiyati menyatakan, langkah awal trenggiling akan dibawa ke tempat transit satwa.

Di situ, trenggiling akan dicek kesehatannya. Apabila sudah dinilai layak dilepasliarkan, maka akan dibawa ke hutan untuk dilepaskan.

"Yang terdekat di kawasan Tahura Sultan Adam," sebutnya.

Ditambahkan Mila, trenggiling sudah langka di sini karena kerap diburu. Harga jual yang fantastis membuatnya banyak dicari pemburu.

"Baik daging maupun kulit trenggiling dipercaya memiliki banyak khasiat untuk pengobatan," jelasnya.

Lantas, bagaimana pengawasannya nanti? Selama ini BKSDA lebih mengandalkan patroli perdagangan hewan. Lalu edukasi ke masyarakat terkait hewan-hewan yang dilindungi. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X