Sementara itu, di pasar yang baru di Jalan RO Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan, kemarin (14/2) sejumlah pedagang sedang sibuk menata jualannya di toko mereka masing-masing. Beberapa bahkan sudah siap untuk berjualan.
Shanty misalnya, pedagang berbagai jenis pakaian ini sudah selesai menata semua jualannya. "Sudah sejak Sabtu (13/2) melakukan persiapan. Sekarang tinggal buka," katanya.
Dia mengaku menyukai suasana pasar yang baru, karena lebih luas, bagus dan terang. "Pasarnya seperti di mal. Beda dengan pasar yang lama, sempit gelap dan kotor," ujarnya.
Dirinya berharap, Pemko Banjarbaru benar-benar bisa merealisasikan relokasi pasar. Sebab kata dia, pemerintah masih belum tegas kepada pedagang yang masih berjualan di pasar yang lama.
"Harusnya pedagang yang masuk dalam daftar relokasi tahap pertama sudah mulai pindah semua. Tapi ini masih ada yang berjualan di sana," bebernya.
Disinggung terkait berapa biaya sewa toko di pasar yang baru, Shanty menyampaikan bahwa Pemko Banjarbaru masih belum menentukannya. "Karena enam bulan pertama katanya gratis. Nanti baru diputuskan berapa biaya sewanya," ucapnya.
Sementara itu, pedagang lainnya, M Arsyad juga mengaku menyukai suasana pasar yang baru. Karena menurutnya dikonsep dengan baik. "Saya suka lokasi parkirnya yang mengelilingi pasar. Jadi pembeli bisa merata," katanya.
Beda dengan pasar yang lama, kata dia hanya pedagang yang berada di depan yang jualannya laku. Karena pembeli tidak sampai masuk ke belakang.
"Karena di sana lokasi parkirnya cuma di depan. Jadi pembeli tidak sampai ke belakang, kalau memang yang mereka cari sudah ada di depan," pungkasnya. (ris/bin/ema)
