BANJARMASIN – Salah satu mantan pemain asing yang menetap lama di Banjarmasin, Anderson da Silva membentuk akademi sepak bolanya sendiri. Anderson menjalin kerja sama dengan salah satu kontestan Liga Internal Peseban, Khalatz dan DFC.
Menurut laman Wikipedia, Anderson salah satu palang pintu tangguh di kancah sepak bola tanah air. Mengawali karier di Indonesia sejak musim kompetisi 2001/2002 dengan berkostum PSS Sleman setelah direkrut dari CFC Zico FC di Rio De Janeiro.
Setelah dari PSS Sleman, Anderson pernah berseragam Persebaya Surabaya, Mitra Kukar, Persik Kediri, dan terakhir membela Madiun Putra.
Sebelumnya, Anderson aktif melatih di salah satu sekolah sepak bola asal Kabupaten Banjar, Academy Bersaudara Football. Namun, belakangan Anderson justru memilih solo karir dengan membentuk sendiri Da Silva Private (DSP) Football.
Tak sendiri, Anderson didukung beberapa tim yang cukup aktif di persepak bolaan Banjarmasin. Mereka adalah kontestan Liga Internal Peseban, Khalatz dan DFC.
Owner DFC, Donny Hendrawan Laturette mendukung penuh apa yang menjadi tujuan Anderson untuk memajukan sepak bola di Banua dan Banjarmasin tentunya. “Kami tahu kualitas Anderson seperti apa. Ia cukup dikenal di Banjarmasin. Jadi, untuk mendukungnya di akademi miliknya, kami tak ada keraguan,” ungkapnya.
Saat ini, DSP Football membina sekitar 24 anak yang aktif berlatih dari tiga kategori usia. Mulai dari KU8-KU11, KU12-KU15, dan KU15-KU18.
“Selain diajarkan bermain sepak bola dengan baik dan benar, mereka juga akan diberikan materi lain. Seperti membentuk mental pesepak bola itu seperti apa, hingga hal-hal teknik dan non teknis di dalam dan luar lapangan,” jelas Anderson. “Saya sudah 20 tahun di Indonesia, dan 6 tahun di Banjarmasin. Tentu ingin bisa memberikan apa yang saya punya di sini,” tutupnya.(bir/dye/ema)