Syarkawi Sedih, Tak Sempat Selamatkan Ibu yang Tewas Terbakar

- Kamis, 18 Februari 2021 | 14:00 WIB
SISA PUING: Kondisi rumah yang terbakar di Gang Serumpun Simpang Belitung, kemarin. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN
SISA PUING: Kondisi rumah yang terbakar di Gang Serumpun Simpang Belitung, kemarin. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Siti Aminah tak sempat diselamatkan dari amukan si jago merah di Jalan Simpang Belitung Gang Serumpun RT 2 Banjarmasin Barat, Rabu (17/2) pukul satu dini hari. Tentunya kematian Aminah menyisakan pilu mendalam bagi keluarganya. 

Muhammad Syarkawi, anak lelakinya menceritakan ibu yang berusia sudah 82 tahun itu tak sempat diselamatkan. Padahal ia sudah berusaha mengeluarkan ibunya dari kobaran api. Dini hari itu ia terbangun seperti ada yang memberitahu. Kakinya seperti ada yang menarik di tengah lelap. "Begitu buka mata, mencium bau asap dan melihat kobaran api. Saya enggak tahu lagi dari mana asalnya. Lalu saya berdiri, dan itu api sudah sulit diatasi," ceritanya.

Awi sapaannya lekas ke sebelah ruangan, membangunkan ibunya. Ruang sebelah hanya bersekat dinding. Namun masih satu atap dengan pintu berbeda. Di rumah, Awi tinggal dengan anak dan istrinya. "Saya gedor-gedor sambil teriak Ma, Ma bangun kebakaran. Lalu ibu menyahut, "Apa Wi". Seiring itu, saya tak mendengar suara lagi. Mungkin saja ibu lemas karena sudah terpapar asap," ucapnya.

Pintu berhasil didobrak. Awi diadang kobaran api yang sudah menjadi-jadi dan asap tebal. Dia mundur, namun sempat memaksakan masuk ke dalam hingga jidadnya tersambar api.

Raut kesedihan dan penyesalan di wajah pria 46 tahun ini tampak terlihat. Awi sebenarnya tidak begitu saja membiarkan ibunya rela terpanggang. Dia terus berusaha agar ibunya selamat. Tapi apa daya, jendela yang berhasil dijebol terhalang oleh teralis. "Kobaran api tak bisa dibendung, saya mundur. Seandainya saya paksakan, mungkin saja saya ikut terpanggang karena asap mengelilingi ruangan dan api menjadi-jadi," bebernya.

Pertemuan terakhir Awi dengan ibunya bakda Magrib saat makan malam bersama. Namun siang sebelum kejadian ibunya memberikan firasat tak enak.

"Ada tanda-tanda. Ibu sewaktu menjemur pakaian berbincang dengan saya. Katanya, semoga saja saat ajal menjemput tidak merepotkan. Rupanya perkataan ibu itu apa yang terjadi dengannya ini," ungkapnya, sedih.

Siti Aminah seiring usia menua membuat fisiknya tak bugar. Apalagi dia mengalami asam urat. Berjalan dan beraktivitas dibantu tongkat. Jasad Aminah disemayamkan 30 meter dari lokasi kejadian, tepatnya di rumah salah seorang anaknya. Dikuburkan di Alkah Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) di Masjid Jami Malkon Temon.

Dalam insiden itu ada 8 rumah yang terbakar. Empat buah ludes, dan sisanya rusak 40 persen. Api berhasil dijinakkan oleh relawan BPK Banjarmasin sekitar satu jam setelah kejadian "Untuk penyebabnya mungkin saja karena arus pendek listrik. Tapi, itu biar urusan aparat yang menyelidikinya," sebut Ketua RT 2, Tabrani.(lan/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Kabur, Orang Suruhan Diringkus

Rabu, 17 April 2024 | 09:34 WIB

Sepeda Motor Dikembalikan Sindikat Penipu

Senin, 15 April 2024 | 15:15 WIB
X