Bongkar Nego Jembatan

- Kamis, 18 Februari 2021 | 14:12 WIB
BONGKAR NEGO: Ekskavator mengeruk kawasan Sungai Veteran yang sebagian jembatannya sudah dibongkar kemarin (17/2). Pemko melalui Satgas Normalisasi Sungai masih memerlukan negosiasi sebelum melakukan pembongkaran jembatan bangunan gedung. [FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN]
BONGKAR NEGO: Ekskavator mengeruk kawasan Sungai Veteran yang sebagian jembatannya sudah dibongkar kemarin (17/2). Pemko melalui Satgas Normalisasi Sungai masih memerlukan negosiasi sebelum melakukan pembongkaran jembatan bangunan gedung. [FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN]

BANJARMASIN - Tenggat waktu yang diberikan oleh Pemko Banjarmasin agar Jembatan Bangunan Gedung (JBG) dibongkar sendiri oleh warga rupanya tak langsung dituruti.

Fakta di lapangan, warga bergeming. Alhasil, JBG pun dibongkar oleh Pemko melalui Satgas Normalisasi Sungai dan Penanganan Bencana Banjir.

Kendati demikian, Satgas tak bisa langsung melakukan pembongkaran hingga kemarin (17/2). Masih perlu disertai negosiasi terlebih dahulu.

Ketua Tim Satgas Normalisasi Sungai dan Penanganan Bencana Banjir Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi menjelaskan bahwa kemarin ada lima lokasi yang disambangi. Di kawasan kilometer enam, kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalsel, beberapa titik di Jalan Ahmad Yani, kawasan Jalan Gatot Subroto, Jalan Veteran, Sungai Tatas di kawasan Masjid Sabilal Muhtadin, dan kawasan Jalan Zafri Zam-Zam. "Target sasaran ada pengerukan dan pembongkaran. Pengerukan dilakukan di Sungai Veteran sambil melakukan sosialisasi dan pembongkaran ringan," bebernya ketika ditemui di kawasan Jalan Veteran, kemarin (17/2) siang.

Doyo mengungkapkan ketika pihaknya menemukan bahwa ada rumah yang menjorok ke sungai di kawasan itu maka pihaknya langsung melakukan negosiasi. Si pemilik rumah juga diimbau untuk menyiapkan tukang bongkar rumah agar pengerukan sungai bisa lebih nyaman. "Target di Sungai Veteran, minimal lebar sungainya tiga sampai empat meter. Jadi harus bebas dari bangunan. Kedalaman sungai nantinya, minimal sekitar tiga meter," ucapnya.

Itu juga berlaku di Sungai Ahmad Yani. Di situ pembongkaran juga masih terus berjalan ketika di pemilik JBG bersedia membongkar. "Bongkar, nego. Bongkar, nego. Terus seperti itu sampai semua sungai bisa diperlebar," tambahnya.

Lantas, bagaimana bila ada penolakan dari pemilik JBG? Doyo berharap itu tidak terjadi. Kalau pun ada, Doyo memastikan bahwa timnya sudah siap. "Mengajukan keberatan adalah hak warga negara. Tentunya kami sikapi dengan sikap yang dingin. Tapi harapan kami mudah-mudahan tidak terjadi. Sampai saat ini, tidak ada penolakan," klaimnya.

Doyo menargetkan bahwa sungai-sungai yang dilakukan pembongkaran bisa terkoneksi satu dengan yang lainnya. Ambil contoh, Sungai Ahmad Yani terkoneksi dengan Sungai Bilu. "Supaya aliran sungai manapun akan masuk ke sungai besar. Tidak terhalang. Akhir bulan kami harapkan sudah selesai semua pembongkarannya," tutupnya.(war/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X