BANJARBARU - Mungkin Pemko Banjarbaru telah meresmikan Pasar Baru Bauntung di Jalan RO Ulin Banjarbaru. Namun, meski telah dibuka, pasar ini tentu tak bisa serta merta lepas dari sorotan.
Kemarin siang, rombongan DPRD Banjarbaru menyidak pasar yang disebut-sebut berkonsep Tradisional Modern ini. Di lokasi juga turut hadir sejumlah pimpinan SKPD terkait.
Dalam kunjungan lapangan ini, wakil rakyat ini menyusuri tiap-tiap sudut bangunan pasar. Mereka juga tampak memantau para pedagang yang sudah menempati lapak-lapak dagangan.
Menurut Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliansyah Akbar bahwa sarana dan prasarana di pasar telah cukup baik. Ia menilai bahwa bangunan sudah sangat laik untuk ditempati.
"Jadi kita berkunjung meninjau langsung sarana dan prasarana di Pasar Bauntung baru ini. Saya pribadi melihatnya dari segi bangunan sudah sangat layak ditempati dan sangat modern," katanya.
Hal lain, terkait proses relokasi pedagang dari pasar yang lama ke yang baru kata Fadli terus berproses. Ia pun meminta agar SKPD teknis dapat mempertanggungjawabkan proses ini.
"Kita tunggu sesuai targetnya. Harapannya juga bisa berjalan dengan baik. Para pedagang yang sudah menempati pasar baru ini juga kita imbau untuk selalu menjaga kebersihan," katanya yang berharap bahwa pasar ini bisa jadi ikon Kota Banjarbaru ke depan.
Lebih teknis, turut ditambahkan oleh Wakil Ketua DPRD Banjarbaru, Nafsiani Samandi, bahwa pihaknya mengantongi beberapa catatan. Salah satu yang jadi sorotan tegasnya soal suhu udara yang ada di dalam bagian bangunan seluas 1,7 hektare ini.
Dengan blak-blakan, Nafsiani menyentil agar SKPD terkait untuk segera memperbaiki sirkulasi udara yang ada. Sebab, pihaknya menilai bahwa suhu udara di dalam bangunan terasa pengap dan panas.
"Kalau infrastrukturnya kita pikir sebenarnya sangat bagus. Tempat parkir juga mumpuni. Tapi kami merasa bahwa di dalam bangunan pasar sangat panas udaranya, perlu ada sirkulasi udara atau ditambahkan blower," katanya.
Dewan ujarnya sudah melaporkan hal ini. Ia pun meminta agar perbaikan bisa segera dikerjakan. Mengingat hal ini katanya untuk kenyamanan pedagang dan pembeli ketika beraktivitas di pasar.
Selain sirkulasi udara, dewan katanya juga mencatat sejumlah saran lagi. Semisal lokasi musala yang dianggap perlu dipertimbangkan atau ditambah. Sebab, musala pasar hanya ada satu buah dan berlokasi di lantai dua.
"Saya lihat kapasitas musala di atas luasnya terbatas. Pasti tidak cukup menampung pedagang maupun para pembeli yang datang. Ini harus dipertimbangkan, entah ditambah di lantai bawah atau bagaimana," sorotnya.
Sebelum menutup kunjungan, ia turut meminta Pemko agar benar-benar serius dalam proses relokasi pedagang. Apalagi katanya, pihak ha telah dijanjikan proses relokasi akan rampung pada akhir Februari.
