Andai tak ada yang mengirimkan kode kepada Doyo Pudjadi, mungkin pidatonya bakal berlanjut sampai larut malam.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
RABU (17/2) malam di Balai Kota di Jalan RE Martadinata, digelar perpisahan dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin periode 2016-2021, Ibnu Sina dan Hermansyah.
Doyo, Asisten II Ekonomi Setdako Banjarmasin, didapuk sebagai wakil semua pejabat pemko untuk menyampaikan sambutan.
"Belahlah dada kami. Di hati kami ada pak Ibnu dan Herman," ujarnya yang disambut tepuk tangan riuh undangan.
Doyo memang orator andal. Hampir 20 menit berbicara, napas mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan itu tak kunjung tersengal-sengal.
Sampai-sampai, rekan-rekannya mengirimkan kode agar ia segera menyudahinya. Ya, Doyo memang senantiasa tampil emosional. Khas pembawaan dirinya.
Itulah secuil gambaran dari suasana malam perpisahan tersebut.
Bagi Ibnu, malam itu ia kembali menjadi masyarakat biasa. "Ada saatnya memulai, ada saatnya mengakhiri. Ada pertemuan, ada perpisahan. Selama lima tahun menjabat, singkat sih tidak. Dibilang tak terasa, tapi memang berasa," ungkapnya.
Kepada ASN pemko, dia berpesan agar semuanya selalu solid dan kompak dalam menjalankan roda pemerintahan di bawah caretaker.
Disinggung mengenai aktivitas selanjutnya, Ibnu ingin fokus menghadapi gugatan terkait sengketa Pilkada yang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Meski memperoleh suara terbanyak dari Pilwali 2020 lalu, sang petahana tak bisa dilantik sampai persidangan tuntas.
Ia menghadapi gugatan dari kubu penantang, pasangan Ananda dan Mushaffa Zakir. Keduanya mantan anggota DPRD Banjarmasin.
"Saya terus berkomunikasi secara intens dengan tim hukum," lanjutnya.
