Ayo Bangun Kereta Api Bandara

- Jumat, 19 Februari 2021 | 15:49 WIB
FOTO OLAH DIGITAL: MUCHLISIN/RADAR BANJARMASIN
FOTO OLAH DIGITAL: MUCHLISIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Pemprov Kalsel seriusi rencana pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kalsel tahun ini berencana melakukan kanjian untuk merealisasikan proyek ini.

"Rencana rel kereta api segera kami lakukan kajian. Ada enam wilayah yang menjadi kawasan skala prioritas kajian," kata Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Balitbangda Kalsel, Kemas A Rudi Indrajaya.

Ditambahkannya, keenam wilayah tersebut yakni Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala), Barito Kuala (Batola), dan Tapin. "Jadi kegiatan kajian kereta bandara tidak mencakup 13 kabupaten/kota, tetapi hanya 6 wilayah ini,'' ujarnya.

Rudi mengungkapkan, dalam melakukan kajian pihaknya akan melibatkan akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dinas Perhubungan Kalsel, dan Kementerian Perhubungan RI.

Dia memperkirakan, kajian kereta bandara sudah bisa dimulai pada akhir Februari 2021. "Jadi, Desember 2021 harus ada hasil yang didapatkan,'' ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Balitbangda Kalsel, Arif Anwar menyebut, sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, terlebih dahulu pihaknya menyusun tim pengkaji, dan menggelar workshop serta seminar proposal.

"Penyusunan tim dulu, setelah itu baru melaksanakan workshop bersama dengan stakeholder terkait. Selebihnya bakal ada seminar proposal. Setelah semuanya selesai, lalu survey lapangan," katanya.

Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira menyatakan, dari hasil kajian awal studi kelayakan yang dilakukan Balitbangda, maka bakal diketahui apakah bisa dilanjutkan ke kajian studi kelayakan atau tidak.

"Dari kajian juga diketahui apakah proyek layak dibangun. Jika memang layak, maka dilakukan studi kelayakan yang lebih mendetail lagi," ucapnya.

Melalui studi kelayakan juga kata Fajar, akan diketahui kemungkinan proyek dibangun menggunakan APBD, APBN, atau KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha). "Biaya studi kelayakan itu cukup mahal, makanya dilakukan kajian awal studi kelayakan dulu,'' bebernya.

Sebelumnya, besarnya investasi yang diperlukan untuk membangun moda transportasi kereta api, membuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memilih untuk menggarapnya secara bertahap. Rute ke arah Bandara Syamsudin Noor lah yang akan dibangun lebih dahulu.

"Nilai investasi kereta api di Kalsel Rp24 triliun, ini cukup mahal. Jadi kita dahulukan yang kereta bandara," beber Fajar.

Di samping itu, dia mengungkapkan, pemprov memilih mendahulukan rute ke bandara juga ingin melihat peluang ke depannya. Kawasan bandara diprediksi menjadi pusat perekonomian baru, sehingga lalu lintas di sekitarnya kemungkinan semakin padat.

"Kami memikirkan program jangka panjangnya. Sekarang memang jalan ke bandara masih belum padat, tapi lima sampai 10 tahun ke depan kita tidak tahu. Kemungkinan akan macet apabila hanya mengandalkan alat transportasi di jalan," ungkapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X