MEROKET..! Gas Elpiji di Sini Tembus Rp60 Ribu

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 12:07 WIB

BANJARBARU - Gas elpiji bersubsidi lagi-lagi dikeluhkan masyarakat. Akhir-akhur ini gas seberat 3 kilogram ini mengalami kelangkaan. Kalau pun ada, harganya di eceran dipatok sangat tinggi.

Di Banjarbaru misalnya, salah seorang warga Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Bagus mengaku terpaksa membeli gas bertabung warna hijau tersebut seharga Rp60 ribu. "Dari pada tidak memasak, biar mahal saya beli saja," katanya.

Dia mengaku sempat mencari gas di beberapa toko dan pangkalan jauh dari rumahnya, namun stoknya kosong. "Hanya di toko dengan harga mahal itu ada stoknya, jadi terpaksa saya beli," ujarnya.

Disampaikannya, gas mulai mengalami kelangkaan sejak bencana banjir menerjang sejumlah wilayah di Kalsel. Dirinya meminta agar pemerintah segera mengatasi permasalahan ini. "Supaya masyarakat tidak lagi repot dan kebingungan untuk bisa mendapat gas elpiji 3 kilogram," ucapnya.

Sulitnya mencari gas elpiji juga dikeluhkan Riswan, salah seorang warga Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin. "Akhir-akhir ini, gas sulit dicari. Bahkan, sering mendapatkan harga sampa Rp50 ribu. Padahal, diketahui harga eceran tertingginya Rp17.500," paparnya.

Menyikapi hal ini, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Banjarbaru, Anshori menjelaskan, kelangkaan yang terjadi diakibatkan adanya infrastruktur jalan yang rusak. Sehingga, pendistribusian mengalami keterlambatan.

"Salah satunya Jalan Gubernur Syarkawi dan beberapa jalan di Banua Anam. Jembatan di Mataraman juga belum bisa dilewati oleh truk bermuatan lebih dari 10 ton," jelasnya.

Namun, diungkapkannya, Pemko Banjarbaru telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk melaksanakan kembali Operasi Pasar (OP). "Hal ini dilakukan, sebagai langkah dalam mengatasi permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram," ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bergerak cepat menyikapi terhambatnya distribusi elpiji pasca banjir belum lama tadi.

Dipimpin Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA didampingi Penjabat Sekda Roy Rizali Anwar, digelar rapat bersama dengan PT Pertamina secara virtual di Ruang Rapat PM Noor, Setdaprov Kalsel, Rabu (18/2).

Dalam kesempatan itu, Sales Branch Manager PT Pertamina wilayah Kalselteng Drestanto Nandiwardhana menyampaikan, permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah jalur distribusi yang terhambat, mengingat jalan utama mengalami kerusakan, yakni jalan Gubernur Syarkawi.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA akan memberlakukan buka tutup jalur di Jalan Gubernur Syarkawi yang saat ini dalam tahap perbaikan.

Safrizal juga akan memberikan akses kepada truk tangki elpiji, agar bisa melewati jembatan darurat Mataraman dan Tanah Laut.

Selain jalur darat, Safrizal juga meminta pendistribusian elpiji agar bisa melalui jalur laut dan udara. Seperti penambahan kapal Landing Craft Tank (LCT) dan penggunaan Heli MI 8 dengan kapasitas 4 ton.

Ditambahkannya, pendistribusian elpiji ke kabupaten kota nantinya bakal dikawal pihak kepolisian. “Saya sudah komunikasikan hal ini dengan Kapolda Kalsel,” ucapnya. (ris/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X