Melihat Dari Dekat Kekumuhan Pasar Induk Amuntai: Atap Rembes, Lorong Becek

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 12:21 WIB
KUMUH: Plafon bekas rembesan air dan dinding kusam di Pasar Induk Amuntai mengurangi estetika pasar terbesar di Kabupaten HSU. [Foto: Muhammad Akbar/Radar Banjarmasin]
KUMUH: Plafon bekas rembesan air dan dinding kusam di Pasar Induk Amuntai mengurangi estetika pasar terbesar di Kabupaten HSU. [Foto: Muhammad Akbar/Radar Banjarmasin]

Terakhir dibangun besar-besaran tahun 1995. Pasar Induk Amuntai juga pernah terbakar tahun 2010. Pemda akan merenovasinya paling lambat 2022 mendatang.

-- Oleh: Muhammad Akbar, Amuntai --

Pasar Induk Amuntai sudah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda. Beberapa kali mengalami perbaikan. Hingga pembangunan permanen pada tahun 1995. Dulu pasar ini boleh dibilang keren dan ikonik. Dengan menggabungkan arsitektur modern dan kearifan lokal khas Banjar. Pasar ini dibangun pada era Bupati Kabupaten HSU Suhailin Muchtar.

Semenjak itu pasar yang memiliki Blok A sampai dengan F ini belum tersentuh pemugaran secara total. Hanya rehabilitasi pascakebakaran besar pada tahun 2010 lalu. Kini kondisinya jauh dari kesan nyaman dan sedap dipandang.

Ketika hujan, rembesan air yang telah lama merobek pori-pori atap beton langsung mengucur ke plafon tripleks di lantai dua. Menggenangi ubin pasar. Becek berwarna kecokelatan. "Hujan tergenang. Kemarau kering. Plafon menjuntai karena terkena air dan termakan usia. Sangat jelek dipandang," kata Amat, pedagang di pasar tersebut.

Padahal bukan hanya orang Amuntai yang berbelanja ke situ. Namun juga ada warga di luar HSU seperti warga Kabupaten Balangan atau Tabalong. Bahkan tak jarang ada warga Provinsi Kalimantan Tengah dan Kaltim. "Harapan kami, pemerintah daerah bisa melakukan rehabilitasi total atau perbaikan dari kebocoran ini. Itu saja harapan kami," pintanya.

Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) HSU telah melakukan peninjauan pasar pada Januari 2021 lalu. "Kami sudah meninjau bersama Bidang Pembangunan PU dan Bapelitbang HSU ke lokasi pasar. Semua hasil pantauan dan masukan dicatat," kata Plt Kepala Diskoperindag HSU, Rafiq.

Sejak pertengahan Januari tadi, Rafiq baru saja menjabat sebagai pelaksana tugas di dinas tersebut. Namun sudah melakukan peninjauan ke pasar terbesar di Kota Amuntai itu. "Sebenarnya renovasi pasar harusnya berjalan pada tahun 2020 tadi. Namun karena ada refocusing anggaran Covid-19 sehingga dialihkan ke situ," kata Rafid yang definitif menjabat sebagai Kabid Ekonomi dan SDA Setda HSU.

Rafiq akan berupaya mengusulkan rehabilitasi pasar tersebut pada APBD Perubahan nanti. Bila belum memungkinkan maka akan diajukan pada APBD murni tahun 2022. "Dinas tetap monitor segala masukan warga, khususnya lokasi publik seperti Pasar Induk Amuntai," tuntasnya.(mar/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X