Setop Produksi Gorengan, Beralih ke Kayu Bakar

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 12:24 WIB
PAKAI KAYU BAKAR: Hani) di warung gorengannya. Keduanya warga Banjarmasin Selatan. Tanpa tabung gas, pedagang kecil dan ibu rumah tangga jadi pusing. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PAKAI KAYU BAKAR: Hani) di warung gorengannya. Keduanya warga Banjarmasin Selatan. Tanpa tabung gas, pedagang kecil dan ibu rumah tangga jadi pusing. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Tabung gas elpiji 3 kilogram langka dan mahal. Dari pedagang gorengan sampai ibu rumah tangga, semua dibuat pusing.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

"BILA gas yang saya pakai ini habis, otomatis saya pun berhenti berjualan gorengan," ancam Hani, kemarin (19/2).

Perempuan 40 tahun itu tinggal di Jalan Halinau RT 09 Kelurahan Mantuil. Tak jauh dari Jembatan Antasan Bromo yang baru diresmikan wali kota.

Sudah lebih sepekan Hani kesulitan mencari gas bersubsidi tersebut. Padahal, tanpa gas itu dia tak bisa berjualan.

"Biasanya, sepekan sudah muncul di pangkalan. Sekarang tak menentu. Bisa sampai 10 hari baru ada. Belum tentu kebagian," kisahnya.

Hani mulai lelah. Karena masalah ini terus berulang dari tahun ke tahun.

"Kalau mahal tapi barangnya ada, masih bisa diupayakan untuk membeli. Ini barangnya memang tak ada. Terakhir, saya dengar cerita kawan ada yang membeli seharga Rp60 ribu," sebutnya.

Dia berharap pemko lekas turun tangan. Agar pedagang gorengan kembali bisa tenang.

Senada dengan Aldi, pedagang pentol goreng di kawasan Banjarmasin Selatan. Dia kini terpaksa memakai kompor minyak tanah.

"Kalau tidak begini, saya tak bisa berjualan. Pakai minyak tanah, selain boros, harganya juga mahal. Pakai gas bisa lebih hemat," ujarnya.

Kalau warga di pusat kota saja pusing, apalagi warga di pinggiran kota.

Seperti yang tinggal di Ujung Benteng atau yang dikenal dengan nama Pulau Bromo. Salah satunya Hamdiah.

Sudah sepekan perempuan 50 tahun itu menggunakan kayu bakar untuk memasak. "Kalau ada duitnya, kami beli gas. Tapi, karena susah mencari gas, terpaksa kami pakai kayu," bebernya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X