Hani mulai lelah. Karena masalah ini terus berulang dari tahun ke tahun.
"Kalau mahal tapi barangnya ada, masih bisa diupayakan untuk membeli. Ini barangnya memang tak ada. Terakhir, saya dengar cerita kawan ada yang membeli seharga Rp60 ribu," sebutnya.
Dia berharap pemko lekas turun tangan. Agar pedagang gorengan kembali bisa tenang.
Senada dengan Aldi, pedagang pentol goreng di kawasan Banjarmasin Selatan. Dia kini terpaksa memakai kompor minyak tanah.
"Kalau tidak begini, saya tak bisa berjualan. Pakai minyak tanah, selain boros, harganya juga mahal. Pakai gas bisa lebih hemat," ujarnya.
Kalau warga di pusat kota saja pusing, apalagi warga di pinggiran kota.