PROKAL.CO,
BANJARBARU - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalsel angkat bicara terkait langka dan mahalnya gas elpiji 3 kilogram di sejumlah daerah.
Menurut mereka, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan beberapa infrastruktur pasca banjir, seperti jembatan dan jalan. Sehingga, berdampak pada keterlambatan pengiriman.
"Kami meminta kepada pihak terkait agar segera memperbaikinya. Sebab, selama infrastruktur ini tidak ditangani maka selama itu pula kekurangan suplai gas terjadi,” kata Ketua Hiswana Migas Kalsel, H Saibani.
Dia mengungkapkan, salah satu akses yang membuat pengiriman elpiji terhambat adalah Jalan Gubernur Syarkawi. Karena kondisinya saat ini rusak parah.
"Jalan ini menjadi jalur distribusi dari Depo LPG Pertamina di Kabupaten Barito Kuala ke beberapa Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Seperti Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Tanah Laut dan Tanah Bumbu," ungkapnya.
Upaya agar distribusi elpiji ke masyarakat tetap berjalan, dikatakan Saibani ialah dengan cara menyewa kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) untuk mengangkut truk-truk bermuatan elpiji dari Depot Mini LPG Pertamina yang ada di sekitar Jembatan Barito.