Gas elpiji bersubsidi saat ini memang sangat dikeluhkan masyarakat, karena mengalami kelangkaan. Kalau pun ada, harganya di eceran dipatok sangat tinggi.
Di Banjarbaru misalnya di Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara harga gas bertabung warna hijau tersebut ada yang sampai Rp60 ribu.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sendiri sudah bergerak menyikapi terhambatnya distribusi elpiji pasca banjir belum lama tadi.
Dipimpin Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA didampingi Penjabat Sekda Roy Rizali Anwar, digelar rapat bersama dengan PT Pertamina secara virtual di Ruang Rapat PM Noor, Setdaprov Kalsel, Rabu (18/2).
Dalam kesempatan itu, Sales Branch Manager wilayah Kalselteng Drestanto Nandiwardhana menyampaikan, permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah jalur distribusi yang terhambat, mengingat jalan utama mengalami kerusakan, yakni jalan Gubernur Syarkawi.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA akan memberlakukan buka tutup jalur Gubernur Syarkawi yang saat ini dalam tahap perbaikan.
Safrizal juga akan memberikan akses kepada truk tangki elpiji agar bisa melewati jembatan darurat Mataraman dan Tanah Laut.