ASN Dilarang Gunakan Tabung 3 Kg, Tapi Hanya Maklumat Tanpa Sanksi

- Selasa, 23 Februari 2021 | 14:02 WIB

BANJARMASIN - Tahun 2015 silam, Pemko Banjarmasin menerbitkan edaran tentang larangan ASN atau PNS menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram.

Di tengah kelangkaan dan melambungnya harga gas bersubsidi, seusai banjir pada awal 2021, edaran itu kembali diungkit.

Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Banjarmasin, Mukhyar mengeluarkan maklumat. Agar ASN tak ikut-ikutan membeli gas jatah warga miskin tersebut.

"Kami ingatkan sekali lagi agar ASN jangan memakai elpiji bersubsidi. Apalagi di tengah kelangkaan sekarang," tegas Mukhyar di Balai Kota, (22/2). Kalau masih ada ASN yang memakai tabung melon untuk keperluan dapurnya, dia meminta mereka segera beralih ke tabung pink ukuran 5,5 kilogram.

"Itu kan untuk warga berpenghasilan rendah. Jadi kami imbau agar ASN tak ikut menggunakan," tambahnya.

Disinggung adakah sanksi bagi ASN yang terbukti menggunakan gas bersubsidi, Mukhyar tak memberikan jawaban gamblang. Alasannya, cuma imbauan.

"Sebenarnya, kami belum dapat informasi ada ASN yang menggunakan elpiji 3 kilogram. Karena cuma imbauan. Kami cuma ingin mengingatkan kembali," tutup Mukhyar.

Diwawancara terpisah, setelah mendapat "pencerahan" dari Pertamina, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi memastikan, bukan hanya gas bersubsidi, gas non subsidi (tabung 5,5 dan 12 kilogram) pun langka.

Pangkal masalah, jalur distribusi yang "babak belur" oleh banjir. Suplai ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) pun tersendat. Lantaran pasokan gas mesti melewati Jalan Lingkar Utara.

"Inilah kendalanya. Semua tahu, jalan di sana masih rusak. Kemudian, proyek jembatan di Kayu Tangi juga belum rampung," bebernya, kemarin.

Pertamina lalu menyewa LCT (landing craft tank) yang menyeberangkan truk tangki dari stasiun Jembatan Barito hingga Pelabuhan Trisakti. Dilanjutkan ke SPBE di Jalan Lingkar Selatan.

Namun, masalah tak lantas selesai. Karena menyeberangi sungai, jelas tak secepat melintasi jalur darat.

Memang, jalan-jalan rusak itu bukan milik kota. Artinya, pemko pun tak bisa berbuat banyak.

Setidaknya, Doyo mendapat kabar baik. Pertamina akan menambah armadanya. Dari semula lima unit truk tangki menjadi delapan unit.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X