Akhir Pelarian Sang Tabib Haur Gading: Sandera Istri, Tembak Polisi

- Selasa, 23 Februari 2021 | 15:20 WIB
Setelah melalui baku tembak yang sengit dengan petugas kepolisian, Samsul Anwar tewas. Pria 45 tahun itu roboh dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, Senin (22/3).
Setelah melalui baku tembak yang sengit dengan petugas kepolisian, Samsul Anwar tewas. Pria 45 tahun itu roboh dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, Senin (22/3).

AMUNTAI - Setelah melalui baku tembak yang sengit dengan petugas kepolisian, Samsul Anwar tewas. Pria 45 tahun itu roboh dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, Senin (22/3).

Samsul sebenarnya baru sehari di Hulu Sungai Utara. Pria asal Haur Gading itu tinggal di Samarinda bersama istrinya. Kedatangannya ke HSU untuk mengunjungi mertuanya. Namun kedatangannya ternyata hanya mengantar nyawa.

Keluarga dari istrinya segera mengabarkan kedatangannya ke Polres HSU. Pasalnya Samsul adalah buronan yang selama ini dicari-cari kepolisian HSU. Dia kabur dari penahanan Polsek Amuntai Utara pada November 2020 silam.

Saat itu pria yang menjadi tabib itu terjerat kasus pencabulan anak di bawah umur yang merupakan pasiennya sendiri. Samsul sendiri sudah punya dua anak dari perkawinan terdahulunya.

Perempuan yang dicabulinya itu sendiri kemudian dikawininya. Dia membawanya ke Samarinda meski pihak keluarga tidak menyetujui. Nah, saat pulang Minggu tadi, Samsul akhirnya dilaporkan. Petugas kepolisian dari Jatanras HSU meluncur ke rumah mertuanya di Desa Panakawan, Haur Gading.

Mengetahui dirinya sudah dikepung, Samsul mencari akal. Dia kemudian melakukan penyanderaan pada istrinya sendiri. Aksi negosiasi antara Samsul dan petugas kepolisian berjalan alot. Samsul meminta sepeda motor kepada petugas, jika tidak dia akan mencelakai istinya sendiri.

Petugas mencoba mengulur waktu. Negosiasi berlangsung hampir empat jam dari pukul 21.30 hingga dini hari. Samsul yang merasa tak sabaran kemudian langsung melepaskan tembakan ke arah petugas sembari masih mendekap istrinya.

Polisi sempat kesulitan karena dia menjadikan istrinya sebagai tameng hidup. Setelah beberapa kali melepas tembakan, petugas hanya bisa membidik kaki Samsul. 10 menit berlalu. Tembakan di kaki kena dan membuat Samsul tertelungkup. Tembakan dilanjutkan dengan tembakan ke pinggang dan dada.

Alhasil Samsul yang dikenal jagoan karena memiliki jimat ini, tumbang. Petugas menemukan senjata laras panjang rakitan serta pistol organik buatan Jerman jenis Walther P22. Pistol semi-otomatis ini juga sejumlah amunisi.

Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan menjelaskan Samsul adalah buronan yang kabur dari tahanan Polsek Amuntai Utara pada November 2020 lalu. Saat itu dia terjerat kasus pencabulan anak.

"Ya benar, anggota kami berhasil melumpuhkan DPO ini karena menyandera istri siri yang juga korban pencabulan karena masih dibawah umur. Dan menembak petugas. Karena membahayakan, pelaku akhirnya ditembak," kata Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan SIK.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres HSU Iptu M Andi Patinasarani mengatakan sebelum aksi baku tembak pihaknya bersama Wakapolres HSU Kompol Irwan dan anggota Jatanras telah meminta baik-baik kepada Samsul untuk melepas istrinya, namun bukannya dibebaskan, pria itu semakin brutal dan akhirnya mulai menembaki petugas.

Petugas yang sudah siaga kemudian mulai memasang rompi anti peluru. Aksi tembak menembak pun terjadi. "Setelah lumpuh anggota menyita dua senpi laras panjang dan Laras pendek dan amunisi 114 butir dan sajam. Termasuk jimat," kata kasat. Samsul menjalani visum dan sudah diambil pihak keluarga untuk dikebumikan. (mar/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Sabu di Samboja Ditangkap di KuburanĀ 

Jumat, 26 April 2024 | 19:32 WIB

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB
X