PROKAL.CO,
AMUNTAI - Setelah melalui baku tembak yang sengit dengan petugas kepolisian, Samsul Anwar tewas. Pria 45 tahun itu roboh dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, Senin (22/3).
Samsul sebenarnya baru sehari di Hulu Sungai Utara. Pria asal Haur Gading itu tinggal di Samarinda bersama istrinya. Kedatangannya ke HSU untuk mengunjungi mertuanya. Namun kedatangannya ternyata hanya mengantar nyawa.
Keluarga dari istrinya segera mengabarkan kedatangannya ke Polres HSU. Pasalnya Samsul adalah buronan yang selama ini dicari-cari kepolisian HSU. Dia kabur dari penahanan Polsek Amuntai Utara pada November 2020 silam.
Saat itu pria yang menjadi tabib itu terjerat kasus pencabulan anak di bawah umur yang merupakan pasiennya sendiri. Samsul sendiri sudah punya dua anak dari perkawinan terdahulunya.
Perempuan yang dicabulinya itu sendiri kemudian dikawininya. Dia membawanya ke Samarinda meski pihak keluarga tidak menyetujui. Nah, saat pulang Minggu tadi, Samsul akhirnya dilaporkan. Petugas kepolisian dari Jatanras HSU meluncur ke rumah mertuanya di Desa Panakawan, Haur Gading.
Mengetahui dirinya sudah dikepung, Samsul mencari akal. Dia kemudian melakukan penyanderaan pada istrinya sendiri. Aksi negosiasi antara Samsul dan petugas kepolisian berjalan alot. Samsul meminta sepeda motor kepada petugas, jika tidak dia akan mencelakai istinya sendiri.