Petugas mencoba mengulur waktu. Negosiasi berlangsung hampir empat jam dari pukul 21.30 hingga dini hari. Samsul yang merasa tak sabaran kemudian langsung melepaskan tembakan ke arah petugas sembari masih mendekap istrinya.
Polisi sempat kesulitan karena dia menjadikan istrinya sebagai tameng hidup. Setelah beberapa kali melepas tembakan, petugas hanya bisa membidik kaki Samsul. 10 menit berlalu. Tembakan di kaki kena dan membuat Samsul tertelungkup. Tembakan dilanjutkan dengan tembakan ke pinggang dan dada.
Alhasil Samsul yang dikenal jagoan karena memiliki jimat ini, tumbang. Petugas menemukan senjata laras panjang rakitan serta pistol organik buatan Jerman jenis Walther P22. Pistol semi-otomatis ini juga sejumlah amunisi.
Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan menjelaskan Samsul adalah buronan yang kabur dari tahanan Polsek Amuntai Utara pada November 2020 lalu. Saat itu dia terjerat kasus pencabulan anak.
"Ya benar, anggota kami berhasil melumpuhkan DPO ini karena menyandera istri siri yang juga korban pencabulan karena masih dibawah umur. Dan menembak petugas. Karena membahayakan, pelaku akhirnya ditembak," kata Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan SIK.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres HSU Iptu M Andi Patinasarani mengatakan sebelum aksi baku tembak pihaknya bersama Wakapolres HSU Kompol Irwan dan anggota Jatanras telah meminta baik-baik kepada Samsul untuk melepas istrinya, namun bukannya dibebaskan, pria itu semakin brutal dan akhirnya mulai menembaki petugas.