MARTAPURA – Permasalahan finansial menjadi pemicu akuisisi Martapura FC oleh Dewa United. Hal ini diungkapkan langsung oleh manajemen tim Laskar Sultan Adam.
Setelah diakuisisi Dewa United FC, tidak lagi bermarkas di Martapura. Namun di Tangerang Selatan. Bahkan Dewa United telah memilih Kas Hartadi sebagai pelatih baru untuk mengarungi Liga 2 musim nanti.
Ketua Umum Martapura FC, M Hilman membenarkan bahwa secara resmi Martapura FC diakuisisi oleh Dewa United FC. "Keputusan berat yang harus diambil manajemen Martapura FC dengan beberapa pertimbangan," jelasnya.
Hilman menjelaskan ada tiga hal yang menyebabkan MFC harus diakuisisi. Pemain asli Banua yang tidak mampu bersaing di MFC, masalah finansial selama pandemi, dan beban utang.
Martapura didirikan pada 2009 sebenarnya dengan harapan sebagai wadah bagi pemain sepak bola lokal Banua untuk bisa berlaga di Liga Profesional Indonesia. Namun, hampir tidak ada lagi pemain Banua yang mengisi skuat MFC dalam beberapa musim terakhir.
Martapura FC juga tidak mampu memenuhi kebutuhan finansialnya untuk melanjutkan kompetisi di 2021 ini. Pada musim 2020, MFC memang sudah mempersiapkan tim dan sempat berlaga di Liga 2. Berhubung pandemi Covid-19, liga terus ditunda sampai dibatalkan sama sekali. Ini menjadi beban finansial bagi Martapura fc.
Yang terakhir, Hilman mengungkapkan pada beberapa musim sebelumnya, manajemen tidak bisa langsung membina dan memanajemi MFC secara langsung. “Jadi kami coba untuk bertahan dengan memberikan kesempatan pihak-pihak lain untuk mengelola MFC. Kondisi ini ternyata berdampak adanya beban-beban utang yang harus kami penuhi untuk kebutuhan pemain, official, serta manajemen,” jelasnya.
Apalagi kompetisi kini tidak pasti. Ditambah larangan kehadiran suporter di stadion. Bahkan industri turunan lainnya tidak bisa berjalannya dengan baik selama pandemi. “Tentu ini menjadi beban berat. Namun segala beban finansial harus dituntaskan, karena ini tanggung jawab klub," lanjutnya.
Meskipun tidak menyebutkan besaran angka untuk mengakuisisi Martapura FC, Hilman menyatakan proses akuisisi ini sebenarnya masih belum tuntas. "Administrasi dan dokumen-dokumen klub masih berada di kami," jelasnya.
Hilman menegaskan bahwa pihak manajemen telah memenuhi hak pemain dan seluruh official. Ia menyatakan kerja sama pemain dan official dilaksanakan berdasarkan kontrak setiap musim kompetisi. Berhubung kontrak pemain sudah berakhir maka tidak menjadi masalah terkait dengan bagaimana hubungan manajemen dengan pemain maupun official. "Alhamdulillah semua sudah kami tuntaskan," tutupnya.(bir/dye/ema)