BANJARBARU - Seakan tak pernah jera dan tak takut maut. Puluhan remaja kembali terjaring penindakan balapan liar di Banjarbaru. Aksi menantang maut ini sendiri terjadi pada Minggu (28/2) petang du Jalan Aneka Tambang Cempaka Banjarbaru atau kawasan Perkantoran Gubernur Kalsel.
Aksi ini terungkap usai masyarakat mengadukannya ke aparat. Musabab, deru suara knalpot yang membisingkan dan cara melaju ugal-ugalan membuat warga resah. Tak ayal, aparat gabungan dari Satlantas Polres Banjarbaru dan Polsek Banjarbaru Timur membubarkan balapan liar di lokasi.
Ketika digerebek aparat, para "joki" balap liar ini berhamburan. Dengan tergesa-gesa, mereka kabur kesana kemari menghindari adangan petugas. Tak ayal, aksi kejar-kejaran juga tak terelakkan dalam razia ini.
"Jadi kita dapat laporan dari masyarakat bahwa marak aksi balapan liar. Kita langsung razia ke lokasi dan benar ada aktivitas ini. Tim langsung membubarkan dan juga melakukan penilangan," kata Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso melalui Kasat Lantas Polres Banjarbaru, IPTU Riyanda Putra.
Dalam operasi razia ini, setidaknya aparat mengamankan 20 kendaraan roda dua yang terbukti terlibat aksi balap liar serta melanggar. "Ada 20 kendaraan yang dilakukan tilang."
Para pebalap liar dan motor ini tegas Riyanda langsung digelandang ke Mapolres Banjarbaru. Selain ditilang, mereka juga dilakukan pembinaan terkait bahaya aksi ini.
"Karena memang aksi seperti ini sangat membahayakan. Makanya, razia ini juga untuk menekan pelanggaran lalu lintas dan angka kecelakaan serta fatalitas korban laka lantas," ujarnya.
Tak hanya aduan ihwal balapan yang membahayakan. Kerumunan yang disebabkan oleh aksi ini juga berpotensi jadi klaster penularan Covid-19. Terlebih masih banyak yang tak disiplin mengenakan masker.
"Benar, razia ini juga digelar untuk mencegah kerumunan saat pandemi Covid-19, semua yang ada di lokasi kami amankan, termasuk penontonnya. Ini untuk mencegah kerumunan dan untuk memberikan keamanan pada masyarakat,” pungkasnya. (rvn/bin/ema)
