BANJARMASIN – National Paralympic Committee (NPC) Kalsel terus melanjutkan program pembibitan paralimpian Kalsel. Mereka melakukan seleksi guna mencari paralimpian masa depan Banua. Program seleksi tahap awal ini adalah untuk sebelas cabang olahraga (cabor) difabel. Atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja tuna netra, panahan, angkat berat, balap kursi roda, menembak, judo, catur, dan sepak bola.
Program seleksi paralimpian ini juga dipantau langsung oleh Direktur Pelatihan Provinsi (Pelatprov) NPC Kalsel, Sarmidi. “Penting untuk saat ini NPC Kalsel mulai mencari bibit paralimpian. Pasalnya, mereka inilah yang nanti akan kami arahkan ke ajang-ajang prestisius buat Kalsel di masa depan,” sebut Sarmidi.
Program seleksi akan digelar mulai Maret ini. Untuk mencari paralimpian yang potensial, tentunya dibutuhkan kecermatan dan ketelitian. “Oleh karena itulah, seleksi ini dilaksanakan. Program seleksi dilaksanakan selama dua tahap. Maret ini seleksi tahap pertama. Seleksi tahap kedua dijadwalkan Juni mendatang,” sambungnya.
Sarmidi menambahkan program seleksi ini juga untuk mencari paralimpian Kalsel yang terbaik guna dipersiapkan menuju Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua yang dijadwalkan akhir tahun ini. “Semakin bagus performa mereka, tentu akan semakin besar pula peluang mereka masuk kontingen NPC Kalsel menuju Peparnas Papua,” paparnya.
Bagaimana dengan kabar penundaan jadwal Peparnas Papua? Sarmidi menegaskan untuk jadwal itu ranah kewenangannya di panitia Peparnas Papua. Sementara kontingen NPC Kalsel sebagai kontestan wajib tetap mempersiapkan diri. “Supaya kapanpun Peparnas Papua dilaksanakan, maka paralimpian Kalsel dalam kondisi siap tempur,” tuntasnya.(oza/gr/dye)