Wali Kota Baru Banjarbaru Pertimbangkan PPKM Mikro

- Kamis, 4 Maret 2021 | 15:28 WIB
Penerapan PPKM Mikro di beberapa waktu yag lalu
Penerapan PPKM Mikro di beberapa waktu yag lalu

BANJARBARU - Tren kasus positif Covid-19 di Banjarbaru masih turun naik. Bahkan beberapa waktu terakhir, kasus harian di Banjarbaru mencapai 100 kasus. 

Tentunya eskalasi tren kasus ini jadi sorotan. Mengingat, pemerintah pusat menginstruksikan agar daerah melalui unsur pemerintahan untuk mampu menekan laju kasus ini.

Salah satu upaya yang digalakkan pemerintah adalah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Pembatasan ini menyentuh hingga level lingkungan RT.

Di Banjarbaru, PPKM sebelumnya sudah dilakukan. Namun hanya saja dinilai masih belum terlalu efektif. Bahkan di level mikro belum begitu terlihat meskipun sejumlah RT ikut menerapkan.

Soal kasus Covid-19 ini, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menegaskan akan mencanangkan PPKM hingga skala mikro. Alasannya terang Ovie -panggilan akrabnya- semata-mata untuk menekan kasus Covid-19.

"Ada beberapa langkah akan kita ambil, salah satunya dan akan segera kita bahas yakni penerapan PPKM Mikro. Ini sejalan dengan arahan dan instruksi pemerintah pusat," kata Ovie.

Untuk kongkritnya, ia katanya telah menginstruksikan bagian Hukum Pemko Banjarbaru untuk menyusun draft payung hukum PPKM Mikro ini. Ia sendiri menginginkan ada Perwali yang jadi dasar pemberlakuan PPKM Mikro di Banjarbaru.

"Selama ini kita tidak punya Perwali yang mendasari penerapan PPKM Mikro. Dengan adanya Perwali ini, maka kita targetkan pembatasan bisa berjalan optimal karena ada regulasi yang jelas," kata Ovie.

Sembari menggodok draft Perwali PPKM Mikro ini. Ovie juga mengaku sudah memerintahkan SKPD terkait untuk menyukseskan program vaksinasi di Banjarbaru yang kini masih berproses.

Diceritakannya, dari hasil diskusi dengan SKPD terkait bahwa vaksinasi di Banjarbaru masih ditemukan sejumlah kendala. Semisal disebutnya terkait ketersediaan vaksin yang masih belum bisa mengakomodir semua penerima vaksin.

"Jadi, dosis yang kita terima sampai saat ini sangat terbatas. Banyak juga instansi vertikal di Banjarbaru yang sebenarnya harus mendapatkan vaksin ini untuk meningkatkan dan memastikan keamanan pelayanan," ujarnya.

Soal ini, Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza mengaku memang sudah diperintahkan untuk menindaklanjuti hal ini. Ia juga menyambut baik atensi khusus dari kepala daerah untuk menekan angka kasus ini.

"Kita bersyukur, bahwa minggu kemarin Banjarbaru sebenarnya sudah keluar dari zona merah. Namun benar apa kata bapak Wali Kota dan bapak Wakil Wali Kota agar kita jangan sampai lalai, tetap waspada itu kuncinya," jelasnya.

Diakuinya juga, bahwa kasus Covid-19 di Banjarbaru memang masih tinggi. Apalagi sejauh ini terangnya banyak tenaga kesehatan kita yang terpapar.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X