Ditahan untuk membayar perbuatan di masa lalu. Di ruang terbatas seperti sel, tahanan berhak untuk dibantu dalam membenahi dirinya.
-- Oleh: MAULANA, Banjarmasin --
JUMAT (27/2) tadi merupakan majelis edisi perdana. Rencananya, digelar dua pekan sekali.
Ada 19 tahanan, duduk bersila di selasar sel. Mengenakan seragam oranye, meski tak leluasa, mereka antusias menyimak paparan dari Ustad Rizal Fathoni.
Materi yang dipilih pas sekali! Temanya adalah tobat.
"Sekeras-kerasnya hati mereka, kalau disiram terus, pasti luluh. Tadi saya melihat ada salah seorang yang meneteskan air mata," kata Kanit Reskrim Iptu Yadiyatullah yang mewakili Kapolsek Kompol Mars Suryo Kartiko.
Dia berharap, agenda tausiah ini bisa menyadarkan tahanan. Menjadi pintu masuknya hidayah.
"Semoga mereka hijrah. Menjadi pribadi lebih baik sembari menjalani proses hukumnya," tambah Yadi.
"Harus dipahami, tahanan bukan orang hina. Mereka juga butuh siraman rohani. Siapa tahu mereka nantinya lebih baik dari kita," tukasnya.
Selain itu, dengan bekal ilmu agama, diharapkan setelah bebas semakin mudah untuk membaur ke tengah kehidupan masyarakat kelak.
Bahkan, bukan hanya tahanan, anggota mapolsek juga harus ikut. Agar dalam bertugas selalu memaknainya dengan ibadah. Agar ikhlas. (fud/ema)
