BANJARMASIN - Hiswana Migas Kalsel menyayangkan penutupan total Jalan Gubernur Syarkawi diberlakukan pada sore hingga pagi hari. Itu artinya aktifitas total bisa dilakukan malam hari. Padahal itu membahayakan bagi bongkar muat elpiji.
Ketua Hiswana Migas Kalsel, Saibani mengatakan, aktifitas pengisian elpiji sangat lebih aman dilakukan pada siang hari. Atas dasar itu, dirinya mengharapkan penutupan jalan di ruas tersebut jadwalnya dibalik. Atau ditutup pada malam hari.
Dikatakannya, pekerjaan perbaikan jalan padahal bisa saja dilakukan pada malam hari. Dia menyebut, di beberapa daerah juga pernah mengerjakan penanganan jalan di malam hari. “Apalagi teknologi saat ini sudah maju. Ini kan demi kelancaran juga,” cetusnya.
Balai Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin tampaknya cukup berat memenuhi hal ini. Salah satu alasannya adalah, akan tak maksimalnya pekerjaan jika dilakukan pada malam hari. “Pekerjaan siang hari yang paling optimal. Apalagi berkaitan dengan tenaga pekerjanya,” ujar Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Syauqi Kamal kemarin.
Dia menegaskan, pekerjaan penanganan ruas jalan tersebut bukan hanya siang hari saja, namun dilakukan sampai malam hari. “Siang hari khusus material agar tak terganggu pekerjaan. Ini sudah dikaji supaya pekerjaan berjalan cepat dan maksimal,” ujarnya.
Diterangkan Syauqi, memang ada rencana akan diberikan dispensasi untuk angkutan elpiji demi lancarnya arus distribusinya. “Tapi kalau baru ditangani pasti belum bisa, kalau sudah ditangani dan aman dilalui, angkutan elpiji bisa diberi kelonggaran,” ujarnya.
Dalam penanganan ruas jalan ini, dia menyebut, selama 20 hari kedepan akan dikerjakan satu lajur dengan desain awal pekerjaan. Berikutnya, baru dikerjakan lajur sebelahnya. “Kami juga minta cepat kepada pihak kontraktor,” tandasnya.
Untuk diketahui, mulai 8 Maret hingga 8 Mei mendatang Jalan Gubernur Syarkawi ditutup total dari pukul 07.00-17.00 Wita. Saat itu, pintu masuk ruas jalan ini akan dijaga ketat aparat gabungan. “Sudah diputuskan ditutup, ini sekaligus pemberitahuan kepada masyarakat, khususnya kepada para sopir,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah.
Penanganan ruas jalan Gubernur Syarkawi akan dilakukan sampai tahun 2022 mendatang. Proyek ini menelan anggaran mencapai Rp174 miliar. Jalan ditangani dengan geotekstil dan cerucuk galam sebelum diaspal. Untuk menghindari jalan rusak karena kebanjiran, di beberapa titik dibuat cross drain atau saluran drainase di bawah jalan. (mof/ran/ema)