BATULICIN – Gerak cepat dilakukan Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar dan Wakil Bupati M Rusli untuk membangun daerah ini. Usai dilantik, mereka langsung menggelar silaturahmi dengan camat, lurah, dan kepala desa, sekaligus menyampaikan program kerja 2021-2024.
Acara digelar di Mahligai Bersujud Rabu (3/3). Zairullah Azhar dalam sambutannya menyatakan bakal melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan oleh kepala daerah sebelumnya. “Yang baik dilanjutkan, yang kurang baik diperbaiki,” ucapnya.
Terkait program kerja ke depan, menurutnya, yang pertama dilakukan adalah melaksanakan kembali manajemen Ilahiyah. “Program unggulan yang dilakukan untuk menuju Tanah Bumbu menjadi Serambi Madinah, yaitu menerapkan manajemen Ilahiyah di perkantoran yang diawali dengan salat Dhuha, tadarus, dan selawat sebelum memulai pekerjaan,” sebutnya.
Manajemen Ilahiyah ini dilakukan karena dulu pernah merasakan dan mengalami hal-hal yang tidak mungkin, menjadi mungkin. Diterangkan Zairullah, sebagai contoh, tiga tahun Tanah Bumbu ditetapkan menjadi kabupaten definitif, daerah ini berhasil menjadi kabupaten terbaik se-Indonesia.
“Tentu semua itu tidak akan terjadi tanpa pertolongan Allah SWT dan kerja keras kita semua. Pada saat itu, orang miskin di Tanbu sangat sedikit, pertumbuhan ekonomi meningkat, dan pengangguran minim. Mari kita wujudkan bersama kesuksesan yang pernah diraih itu,” ujarnya.
Program selanjutnya, membangun rumah tahfidz di seluruh desa mulai tahun ini. Ia juga meminta agar kepala desa mendata para anak yatim. Desa diharapkan mengganggarkan dana Rp 50 sampai Rp 100 juta untuk membeli bibit dan pupuk yang disalurkan ke warga guna menambah peningkatan ekonomi keluarga melalui sektor perkebunan.
Program lainnya, membangun bendungan Meratus di Kusan Hulu sehingga mencegah terjadinya banjir dan pertanian teraliri irigasi.
Pada kesempatan itu, juga disampaikan setidaknya ada 12 program kerja tahun 2022 yang akan dijalankan. Pertama, peningkatan peran agama dalam berbagai dimensi dan aspek kehidupan.
Kedua, peningkatan pelayanan pendidikan gratis 9 tahun. Ketiga, peningkatan kualitas kesehatan.
Keempat, peningkatan kesadaran dalam pendidikan politik bagi pemerintah dan masyarakat.
Kelima, peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat dan daerah. Keenam, peningkatan penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Ketujuh, peningkatan peran pemuda dalam pembangunan. Ke delapan, peningkatan pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan prinsip atau teknologi pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kesembilan, penguatan otonomi desa. Kesepuluh, pemantapan kualitas infrastruktur dan pemenuhan layanan dasar. Kesebelas, peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang bersih dan amanah. Dan kedua belas, peningkatan kemampuan keuangan daerah. (diskominfo/zal/ema)
