PROKAL.CO,
BANJARBARU - Keuntungan adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen untuk mobil baru saat ini memang dirasakan para dealer. Namun, bagi daerah kebijakan ini dikhawatirkan berdampak negatif ke keuangan daerah.
Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah pada Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel, Rustamaji mengatakan, salah satu kemungkinan yang terjadi dengan adanya pemotongan PPnBM ialah penurunan penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
"Karena adanya pemotongan PPnBM, bisa jadi ada pengurangan PPn yang dibagihasilkan ke daerah. Namun ini hanya prediksi, perlu perhitungan yang lebih terinci. Juga perkembangan proses perjalanannya melalui evaluasi pada kebijakan tersebut," katanya kepada Radar Banjarmasin.
Ditambahkannya, DAU yang diterima Provinsi Kalsel sendiri setiap tahunnya rata-rata mencapai Rp1 triliun. "Untuk tahun ini, berdasarkan PMK 2021 DAU yang diterima Pemprov Kalsel kemungkinan juga Rp1 triliun," tambahnya.
Meski bisa mengurangi keuangan daerah, menurut Rustam pemotongan PPnBM sangat baik untuk mematik produksi otomotif dari hulu ke hilir. "Ini juga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat, pelaku usaha dan investasi," ujarnya.
Meningkatnya konsumsi terhadap kendaraan bermotor baru kata dia, bakal berdampak positif terhadap penerimaan PKB dan BBNKB. "Tapi dengan catatan bahwa perekonomian di tingkat lokal mengalami pemulihan atau bangkit kembali pasca banjir, dan di tengah pandemi Covid-19," paparnya.