Perempuan Banua Semakin Berkualitas

- Senin, 8 Maret 2021 | 14:22 WIB
Penulis: Farida Amina, M.Si
Penulis: Farida Amina, M.Si

Perempuan diciptakan Tuhan YME menjadi makhluk yang spesial, karena secara kodrat dapat melahirkan dan menyusui, yang tidak dapat dilakukan oleh laki-laki. Namun jika dilihat dari peran, tanggung jawab, dan pembagian kerja, perempuan sebenarnya juga dapat memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki. Jika keseimbangan partisipasi perempuan dan laki-laki terus didorong secara maksimal di semua aspek kehidupan, keberhasilan pembangunan pun akan tercipta. Untuk tujuan tersebut, urgensi kesetaraan gender semakin nyata diperlukan di semua bidang pembangunan, baik di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik.

========================
Oleh: Farida Amina, M.Si
Statistisi Ahli Pertama Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin
========================

Kesetaraan gender dalam pembangunan dapat diukur melalui Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IPG mengukur capaian kualitas pembangunan manusia terpilah gender yang dilihat pada aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Sedangkan IDG melihat sejauh mana kesetaraan gender sudah terbangun melalui partisipasi perempuan di bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi.

Perempuan memiliki peran besar dalam meningkatkan sumber daya manusia di keluarga dikarenakan sampai saat ini konstruksi gender di Indonesia masih mayoritas menuntut tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan keluarga pada perempuan. Peningkatan SDM yang dilakukan perempuan di keluarga akan berpengaruh secara langsung pada keberhasilan pembangunan manusia.

Berdasarkan data terakhir BPS tahun 2019, IPG Banjarmasin mencapai angka 93,3 persen, lebih tinggi daripada IPG Kalimantan Selatan. Capaian ini meningkat sebanyak 0,02 poin dibandingkan tahun 2018. Trend data tahun 2010-2019 juga menunjukkan IPG Banjarmasin terus mengalami peningkatan.Hal ini berarti ketimpangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki semakin rendah, dengan kata lain semakin mencapai keadilan.

Angka IPG sendiri dihasilkan dari perbandingan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan dan laki-laki. Pergerakan peningkatan IPM pada perempuan dan laki-laki terlihat sama-sama stabil meski tampak lambat. Dibandingkan capaian IPM di tahun 2010, IPM laki-laki meningkat sebanyak 6,99 pada tahun 2019. Capaian peningkatan ini lebih rendah dibandingkan perempuan sebanyak 7,85 poin dari tahun 2010 menuju tahun 2019. IPM Perempuan termasuk kategori tinggi di antara kab/kota se-Indonesia yaitu 75,61, sedangkan IPM laki-laki termasuk sangat tinggi yaitu 81,04.

Meningkatnya IPG di Banjarmasin ini didukung dengan meningkatnya komponen pembentuknya yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Di tahun 2019, penduduk perempuan memiliki harapan hidup hingga berumur 72-73 tahun, lebih tinggi dari laki-laki yang hanya sampai berumur 68-69 tahun.

Dari segi pendidikan, rata-rata perempuan di Banjarmasin pernah menduduki bangku sekolah selama 9-10 tahun (lulus SMP atau lebih), sedikit di bawah laki-laki yang selama 11 tahun. Namun memiliki peluang bersekolah selama 14 tahun lebih (sampai ke PT), sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki dengan peluang selama 13 tahun lebih. Pengeluaran per kapita penduduk perempuan dalam tahun 2019 meningkat dengan rata-rata 13,588 juta rupiah per tahun, meskipun masih di bawah laki-laki dengan rata-rata 18,482 juta rupiah per tahun.

Sejak tahun 2010, IDG Banjarmasin pun meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini mencapai puncak pada tahun 2013 dengan capaian sebesar 79,69 persen, namun sempat mengalami penurunan pada tahun 2014. Pada tahun 2015, pemberdayaan gender di Banjarmasin kembali merangkak naik sampai tahun 2019 mencapai 79,56 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, di tahun 2019 nilai IDG Banjarmasin mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 5,32 poin dibandingkan tahun 2018.Dengan demikian, IDG Banjarmasin masih di atas IDG Kalimantan Selatan.

Dari ketiga indikator pembentuk IDG yang dicapai di tahun 2019, menunjukkan bahwa tingginya pertumbuhan pemberdayaan gender dibandingkan tahun 2018 disebabkan adanya peningkatan secara tajam pada indikator keterlibatan perempuan di parlemen. Persentase keterwakilan perempuan meningkat menjadi 24,44 persen dari 17,78 di tahun sebelumnya. Hal ini menjadi bukti adanya kontribusi perempuan dalam pengambilan keputusan dankeberdayaan perempuan di bidang politik dan pembangunan.

Pada indikator sumbangan pendapatan perempuan terus terjadi kenaikan, walaupun tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2019, kontribusi pendapatan perempuan adalah sebesar 37,99 persen. Sedangkan pada indikator keberadaan perempuan sebagai tenaga profesional lebih fluktuatif hingga di tahun 2019 sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar 47,44 persen.

Meskipun capaian perempuan sebagai tenaga profesional masih di bawah 50 persen, kecenderungan peningkatan persentase dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini mengindikasikan pengakuan terhadap profesionalitas perempuan yang terus membaik.

Dari kedua pengukuran pencapaian kesetaraan gender di atas, kita dapat melihat sejauh mana kemajuan pembangunan kualitas hidup manusia pada masyarakat Banjarmasin secara adil tanpa membedakan laki-laki dan perempuan. Kualitas hidup perempuan semakin meningkat dalam dimensi kesehatan dengan umur hidup yang semakin panjang.

Hal ini dapat terjadi karena kesadaran pola hidup bersih dan sehat perempuan di Banjarmasin dengan adanya tuntutan mengurus rumah tangga (suami dan anak). Dalam dimensi pendidikan, perempuan Banjarmasin yang pernah menduduki bangku sekolah semakin lebih lama, dan diharapkan akan semakin meningkat dengan semakin tingginya peluang untuk bersekolah hingga tingkatan lebih tinggi karena generasi muda banyak diberikan kesempatan untuk tetap bersekolah oleh pemerintah dengan adanya sekolah negeri gratis hingga SMA dan semakin banyak beasiswa baik dari pemerintah pusat mapupun daerah untuk menempuh perguruan tinggi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X