Ancaman Karhutla di Kalsel Mulai Terasa

- Selasa, 9 Maret 2021 | 13:49 WIB
TUNJUKKAN ALAT: Petugas BPBD Kota Banjarbaru memperlihatkan alat semprot untuk penanganan Karhutla di Banjarbaru. Ancaman Karhutla mulai terasa usai memasuki musim kemarau serta didapatinya satu titik hot spot tak lama tadi. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
TUNJUKKAN ALAT: Petugas BPBD Kota Banjarbaru memperlihatkan alat semprot untuk penanganan Karhutla di Banjarbaru. Ancaman Karhutla mulai terasa usai memasuki musim kemarau serta didapatinya satu titik hot spot tak lama tadi. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih jadi ancaman musiman di Kalsel, termasuk di Banjarbaru. Bahkan di Kota Idaman Karhutla menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah daerah dan pusat. Pasalnya di sini terdapat obyek vital Bandara Internasional Syamsudin Noor di Landasan Ulin.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru pun mulai bersiaga menghadapinya. Pasalnya baru-baru tadi sudah satu titik hot spot ditemukan.

"Betul, jadi ada satu titik hot spot di wilayah Kecamatan Cempaka. Tapi itu sudah teratasi, berkat upaya tim gabungan. Namun ini jadi pertanda bahwa ancaman Karhutla mulai mendekat," kata Kepala Pelaksana BPDB Banjarbaru, Zaini Syahranie.

Karena ancaman ini, maka upaya antisipasi pencegahan katanya terus digenjot. Salah satu upaya antisipasi dan mitigasi sebutnya soal pemetaan atau mapping wilayah rawan terdampak.

Dipaparkan Zaini, wilayah yang rawan masih tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti kawasan Cempaka, kawasan Bandara serta di sejumlah kawasan Landadan Ulin dan Liang Anggang.

"Antisipasi kawasan rawan ini penting, karena asap yang ditimbulkan akibat karhutla dapat menggangu aktivitas penerbangan di bandara. Kita bisa mengingat kejadian yang pernah terjadi tahun 2019 lalu ketika asap masuk ke kawasan bandara," ujarnya.

Mapping sebut Zaini telah dilakukan dan terus dibahas. Dalam hal ini katanya juga berkolaborasi dengan unsur TNI-Polri dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

"Pimpinan dalam hal ini Wali Kota Banjarbaru, Pak Aditya juga memerintahkan untuk menggalakkan upaya pencegahan ini. Karena seperti kita sebutkan tadi, kita ada Bandara di sini dan rawan terdampak Karhutla," ujarnya.

Selain peran dari unsur pemerintahan, sejauh ini kata Zaini peran dari Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di kelurahan-kelurahan yang rawan sangat efektif.

Semisal ia menerangkan jika ada ditemukan laporan sumber api. Maka MPA bisa dikatakan sebagai kelompok di bagian depan. Baik dalam upaya kroscek ataupun penanggulangan darurat.

"MPA ini yang melakukan pengecekan kondisi di lapangan di awal. Baru menginformasikan ke kita apakah perlu penanganan lanjutan atau tidak. MPA juga ditunjang sejumlah perlengkapan pemadaman," sambungnya.

Sekarang pun, untuk kesiapan sarana dan prasarana, Zaini mengklaim sudah disiapkan. Khususnya katanya perlengkapan pemadaman api yang sudah tersedia dan siap segera digunakan.

"Perlengkapan Insya Allah kita sudah siap. Namun juga kita perlu dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Karena upaya pencegahan tak lepas dari sosialisasi dan saling mengingatkan, kita harap Karhula tahun ini bisa diantisipasi dengan baik," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Waspada, Modus Penipuan Salah Transfer

Sabtu, 27 April 2024 | 11:10 WIB

Pengedar Sabu di Samboja Ditangkap di Kuburan 

Jumat, 26 April 2024 | 19:32 WIB
X