Pajak Kuliner Digenjot Target

- Kamis, 11 Maret 2021 | 12:43 WIB
DIGENJOT: Sektor kuliner digenjot bisa menopang pendapatan pajak daerah Kota Banjarbaru di tahun 2021. BPPRD Banjarbaru menargetkan pendapatan pajak dari sektor ini sebesar 24 miliar. | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN
DIGENJOT: Sektor kuliner digenjot bisa menopang pendapatan pajak daerah Kota Banjarbaru di tahun 2021. BPPRD Banjarbaru menargetkan pendapatan pajak dari sektor ini sebesar 24 miliar. | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Sempat babak belur karena dihantam pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu. Kini, secara merangkak, pendapatan pajak Kota Banjarbaru berangsur membaik. Meski masih belum bisa setara dengan sebelum pandemi.

Di tahun 2020 lalu, realisasi pendapatan pajak Kota Banjarbaru memang belum normal. Terlebih sektor kuliner, pendapatannya tak begitu bagus. Maklum, pembatasan kegiatan masyarakat memicu sektor ini bak lumpuh. 

Di tahun 2021, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Banjarbaru coba menggenjot pendapatan pajak dari sektor kuliner. Meskipun diakui, bahwa sektor pendapatan dari Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) masih perkasa di urutan teratas pendapatan pajak.

Sekretaris BPPRD Kota Banjarbaru, Masrul mengurai target sektor kuliner di tahun 2021 coba disetarakan mendekati dengan target di masa-masa non pandemi. Yang mana secara nominal ditargetkan sebanyak 24 Miliar rupiah.

"Kalau normal (tidak ada pandemi), sektor kuliner ini bisa memperoleh pendapatan pajak sampai 30 miliar. Nah kita targetkan tahun ini 24 miliar. Kalau tahun kemarin (2020) karena pandemi realisasi pajak kuliner hanya 18 miliar," katanya.

Optimistis ini kata Masrul didasari dengan mulai bergeliatnya lagi transkasi di sektor kuliner. Baik itu restoran, rumah makan, kafe, kedai maupun warung-warung umum. Terlebih program vaksinasi katanya jadi harapan baru.

Misalnya saja, hingga data sementara kemarin (10/3), pendapatan sektor kuliner katanya cukup bagus. Yang mana pihaknya sudah mencatat ada sekitar 3,7 miliar rupiah untuk kurang lebih dua bulan terakhir.

"Kita berharap tren ini bisa stabil atau bahkan terus naik. Untuk kategori sektor kuliner yang paling tinggi pendapatan pajaknya memang masih didominasi restoran sekitar 2,4 Miliar sejauh ini. Semisal restoran cepat saji yang transaksinya tinggi," tambahnya.

Meski optimistis, namun bertindak realistis kata Masrul juga keniscayaan. Yang mana nantinya, per triwulan kata Masrul akan dievaluasi sekaligus koreksi. Mengingat situasi pandemi terangnya membuat semua perubahan jadi besar kemungkinannya.

"Kita akan evaluasi setiap triwulan, artinya kalau trennya kurang bagus maka akan kita koreksi targetnya yang lebih mendekati. Jangan sampai kita target sekian, namun realisasinya tak tercapai," ujarnya.

Dimasukkannya sektor kuliner dalam tumpuan pendapatan pajak katanya diharapkan bisa memperbaiki sirkulasi pendapatan pajak yang masih belum normal. Makanya, pihaknya katanya berharap bahwa sektor kuliner ini bisa jadi salah satu tumpuan di luar sektor BPHTB dan PPJ yang cenderung cukup flat (datar).

"Tentunya sekarang para pengusaha kuliner juga sudah menerapkan adaptasi kebiasaan baru selama pandemi, begitupun pembeli juga terus memahami soal ini. Semoga kita bisa penuhi targetnya," pungkasnya. 

Sebagai informasi, BPPRD Kota Banjarbaru tahun ini menargetkan 123 miliar untuk pendapatan pajak. Angka ini meningkat dibanding target tahun lalu. Hingga per tanggal 10 Maret 2021, total pendapatan pajak yang dikantongi Pemko Banjarbaru diketahui sudah menyentuh 23,5 miliar rupiah. (rvn/bin/ema) 

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X