Refocusing Anggaran Tidak Merata di Semua SKPD, Ada yang "Dispesialkan"

- Jumat, 12 Maret 2021 | 14:50 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

BANJARBARU - Dalam penanganan bencana, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memutuskan untuk merefocusing anggaran. Namun, ternyata tidak semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan melaksanakan kebijakan ini.

Plt Kabid Perencanaan Anggaran Bakeuda Kalsel, Idris mengatakan, tidak mungkin semua instansi anggarannya dipangkas, karena sebagian mempunyai program yang berhubungan dengan pemulihan pasca banjir, peningkatan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19.

"Misal BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), tidak mungkin anggarannya direfocusing karena mereka ikut menangani masalah bencana dan Covid-19," katanya.

Selain BPBD, dia menyebut, anggaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), serta Dinas Ketahanan Pangan juga tidak mungkin direfocusing. "Karena dinas ini punya kebijakan untuk membantu pemulihan ekonomi. Dinas TPH misalnya, mereka harus membantu petani yang terdampak banjir," sebutnya.

Termasuk Dinas Perkebunan dan Peternakan, menurut Idris SKPD ini juga tidak diharuskan merefocusing anggaran lantaran perlu banyak dana untuk membantu para korban banjir di sektor peternakan dan perkebunan. "Dinas Pendidikan juga tidak bisa merefocusing anggaran, karena perlu dana untuk memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak," ujarnya.

Dinas Koperasi UMKM Kalsel juga kata Idris tidak diwajibkan merefocusing anggaran, karena dana yang dikelola instansi ini digunakan untuk membangkitkan ekonomi Kalsel. "Caranya dengan membantu para koperasi dan UMKM agar cepat bangkit," katanya.

Di samping itu, dia menuturkan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemprov Kalsel juga tidak mengalami refocusing. Hal tersebut dikarenakan, peran mereka adalah pelayanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

"Takutnya apabila dipangkas maka akan mengurangi kualitas dalam pelayanan. Namun, apabila SKPD induk menginginkan adanya refocusing tidak menjadi masalah juga," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya memutuskan merefocusing anggaran. Ini dilakukan demi menambah keuangan untuk mengantisipasi bencana yang tidak terduga.

"Nanti ada beberapa anggaran kegiatan yang direfocusing untuk mencukupi belanja tak terduga. Karena kita masih menghadapi ancaman banjir, karhutla dan lainnya yang tidak bisa diprediksi," kata Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA.

Dia mengaku sudah meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengevaluasi kegiatan apa saja yang perlu direfocusing. "Jadi berapa anggaran yang direfocusing belum diputuskan, karena masih dievaluasi. Kegiatan yang belum prioritas saya kira nanti bisa dialihkan ke yang lebih penting," paparnya.

Sementara itu, SKPD lingkup Pemprov Kalsel saat ini tengah disibukkan untuk mendata kegiatan apa saja ditunda agar anggarannya bisa dialihkan.

Dinas PUPR Kalsel misalnya, memilih menunda pelaksanaan kajian pembangunan jalan menuju calon ibu kota negara (IKN) demi bisa merefocusing anggaran.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Yasin Toyib mengatakan, kajian jalan menuju calon IKN atau Kalsel ke Kabupaten Penajam Utara (PPU), Kalimantan Timur rencananya dilakukan tahun ini. Namun, adanya refocusing anggaran kegiatan ini terpaksa ditunda.

"Nilainya sekitar Rp1 miliar. Sudah ada konsultannya, tapi karena ada pengalihan anggaran maka kita batalkan dulu. Kalau tahun depan ada anggarannya, baru bisa kita laksanakan," katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X