Pekan Depan Pelaksanaan Haji Diputuskan

- Sabtu, 13 Maret 2021 | 13:19 WIB
BELUM PASTI: Para petugas Masjidil Haram saat akan membersihkan Kakbah pertengahan tahun 2020 silam. Pandemi masih mengancam pelaksanaan ibadah haji. | Foto: REUTERS
BELUM PASTI: Para petugas Masjidil Haram saat akan membersihkan Kakbah pertengahan tahun 2020 silam. Pandemi masih mengancam pelaksanaan ibadah haji. | Foto: REUTERS

BANJARMASIN - Jemaah haji di Kalsel semakin was-was. Pemerintah Arab Saudi belum juga mengeluarkan rekomendasi haji untuk Indonesia tahun ini. Akankah pelaksanaan haji kembali tertunda seperti tahun lalu?

“Minggu depan keputusannya. Pemerintah pusat juga menunggu kabar dari Arab Saudi. Kalau dilaksanakan, Insya Allah jemaah asal Kalsel administrasinya sudah siap,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Noor Fahmi.

Soal administrasi ini sebutnya sudah beres sejak tahun lalu. Bahkan manasik haji pun sudah dilakukan secara daring, juga sejak tahun lalu. “Tinggal Arab Saudi. Semua dokumen jemaah asal Kalsel sudah lengkap,” sebutnya.

Fahmi mendapat informasi, bahwa ada kewajiban vaksin Covid-19 terhadap calon jemaah, jika nantinya dilaksanakan ibadah haji. Menurutnya, syarat ini yang mungkin akan susah dipenuhi oleh calon jemaah haji. Namun, dia memprediksi pemerintah akan menyiapkan vaksin untuk calon jemaah yang akan diberangkatkan. “Mungkin seperti vaksin miningitis haji sebelumnya. Tinggal bagaimana nantinya sistemnya,” tambahnya.

Dia juga meyakini, jika toh ada lampu hijau dari Arab Saudi, jumlah atau kuota jemaah haji pun akan tak seperti sebelumnya. Seperti diketahui, pada musim haji tahun lalu, Kalsel mendapat jatah sebanyak 3.818 jemaah. “Melihat aturan tak bolehnya berkerumun, mungkin kalau diberangkatkan hanya sebagian,” ujarnya.

Begitu pula soal usia calon jemaah. Menurutnya, bisa saja Arab Saudi akan membatasi usia bagi yang rentan terpapar Covid-19. “Hal ini pernah diberlakukan saat umrah lalu yang sempat dibuka di Arab Saudi,” tambah Fahmi.

Ferdi Kusuma, salah seorang calon jemaah haji asal Banjarmasin yang tahun lalu batal berangkat mengaku hanya bisa menunggu. Meski dibayangi penularan Covid-19, dia sudah ngebet berangkat. “Asal nantinya disiplin. Insya Allah aman saja. Saya ikut pemerintah saja,” tuturnya.

Pendapat berbeda disampaikan Mukhlis, dia mengaku ikhlas jika tak diberangkatkan lagi tahun ini. Pengalaman keluarganya yang terpapar Covid-19 hingga meninggal dunia, membuatnya takut. “Kita tak tahu dan melihat keberadaan virus ini. Yang di sini saja bisa terpapar, apalagi di sana yang terjadi kumpulan orang banyak. Saya sabar saja dulu,” sebutnya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X